Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini

Membangun Zona Integritas Organisasi

Sudah tidak asing lagi bagi kita ketika mendengar atau membaca kata Zona integritas..

zoom-inlihat foto Membangun Zona Integritas Organisasi
Dr dr Ampera Matippanna MH
Dr dr Ampera Matippanna MH

Yaumi ( 2016:66) menyebutkan Integritas adalah integrasi antara etika dan moral.

Semakin keduanya terintegrasi semakin tinggi level integritas seseorang sehingga menghasilkan keteladanan dalam hal kejujuran, ketulusan, tanggung jawab dan loyalitas.

Sagala ( 2013: 32) menyebutkan integritas sebagai perilaku yang konsisten dengan prinsip etika dan moral yang dapat dibenarkan, mengandung nilai kejujuran dan penuh tanggung jawab terhadap amanah yang diberikan kepadanya.

Berdasarkan pandangan tersebut diatas dapat dikatakan bahwa orang yang berintegritas adalah orang yang memiliki perilaku yang dapat diteladani dalam hal kebenaran, kejujuran , keadilan, tanggung jawab dan loylitas dalam pelaksanaan tugas yang dipercayakan kepadanya sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.

Hanya dengan integritaslah yang dapat menciptakan pemerintahan yang melayani, bersih dan bebasa Korupsi ,Kolusi dan Nepotisme (KKN). Itulah sebabnya mengapa integritas harus dijadikan sebagai budaya organisasi untuk di tanamkan, dikembangkan dan diwariskan agar pemerintahan dapat berjalan dengan baik untuk meningkatkan pembangunan dan mensejahterakan masyarakat.

Integritas sebagai budaya organisasi merupakan jiwa organisasi yang diwujudkan sebagai pola perilaku SDM organisasi dalam berbagai aktifitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya.

Budaya organisasi harus menjadi kesatuan cara pandang, perilaku dan tindakan dari seluruh SDM organisasi tanpa terkecuali.

Carroll sebagaimana dikutip oleh Munandar (2008: 263) menyebutkan bahwa budaya organisasi adalah cara berfikir, berperasaan, dan bereaksi berdasarkan pola-pola tertentu yang ada dalam organisasi atau yang ada pada bagian-bagian organisasi.

Dengan demikian maka efektifitas zona integritas dapat terwujud apabila cara pandang, perilaku dan tindakan dari seluruh SDM organisasi menjadikan integritas sebagai nilai yang dianut, ditumbuhkan dan dikembangkan secara bersama-sama sebagai prinsip etika dan moral yang junjung tinggi dalam organisasi.

Kepemimpinan dan budaya Integritas organisasi

Budaya integritas organisasi tidak terlepas dari aspek kepemimpinannya.

Pimpinanlah yang paling bertanggung jawab dalam menentukan efektifitas pelaksanaan budaya integritas dalam mendukung zona integritas organisasi.

Herminingsih (2011:28) menjelaskan bahwa penciptaan budaya organisasi yang dilakukan oleh pimpinan dapat terlihat dari sikap , perilaku, dan tindakan yang dilaksanakan dan ditunjukan kepada para bawahan.

Rosari (2019:17) menjelaskan bahwa Penciptaan budaya organisasi oleh pimpinanan berkaitan dengan tugas dan kewenangannya untuk merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, memotivasi dan juga bersifat sebagai pengendali bawahannya dan juga mengatur mekanisme kerja untuk mencapai tujuan atau sasaran organisasi.

Berdasarkan uraian tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kepemimpinan merupakan unsur yang mendominasi terbuntuknya budaya integritas menuju zona integritas organisasi.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved