Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jembatan Rusak

Jembatan Gantung Penghubung Tedeboe-Rampi Lutra Belum Diperbaiki, Warga Kesulitan Beli Sembako

Jembatan gantung itu menjadi akses utama bagi masyarakat menuju ibu kota kecamatan di Onondowa.

Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Hasriyani Latif
dok warga
Jembatan penghubung antar Desa Tedeboe-Desa Rampi di Kecamatan Rampi, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, putus usai diterjang banjir. Hingga saat ini jembatan belum tersentuh perbaikan dari pemerintah daerah. 

TRIBUNLUTRA.COM, RAMPI - Jembatan penghubung Desa Tedeboe dengan Desa Rampi di Kecamatan Rampi, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, belum mendapatkan perbaikan.

Jembatan gantung ini rusak saat terjadi banjir bandang pada 11 Mei 2023.

Sebulan berlalu sejak jembatan putus, belum terlihat adanya tanda-tanda perbaikan yang dilakukan.

Padahal jembatan ini merupakan jalur utama yang menghubungkan antara dua desa tersebut.

Serta menjadi akses utama bagi masyarakat menuju ibu kota kecamatan di Onondowa.

Kepala Desa Tedeboe, Basri Perutu, berharap agar perbaikan jembatan dapat segera dilakukan.

"Selain sebagai penghubung antar desa, jembatan ini juga merupakan satu-satunya akses bagi kami untuk mencapai ibu kota kecamatan," kata Basri, Senin (12/6/2023).

Akibat putusnya jembatan, aktivitas masyarakat Tedeboe sangat terganggu.

"Kerusakan jembatan ini menyebabkan sulitnya masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti kebutuhan rumah tangga dan bahan sembako," ujarnya.

Oleh karena itu, Basri sangat berharap agar pemerintah daerah memberikan perhatian yang serius terhadap masalah ini.

Selain itu, ia juga sudah melaporkan kejadian ini kepada pihak yang berwenang.

Baca juga: 1 Jembatan Putus Akibat Banjir di Bulukumba, Dua Jalur Kecamatan Terputus

Baca juga: Bosan Dijanji, Warga Desa Matajang Enrekang Gotong Royong Perbaiki Jembatan Rusak

"Kami sangat berharap agar pemerintah daerah segera membantu memperbaiki jembatan ini," paparnya.

Desa Tedeboe merupakan salah satu dari enam desa terpencil di Rampi.

Desa ini dihuni oleh 173 Kepala Keluarga (KK).

Akses jalan di desa ini masih sangat memprihatinkan, di mana jalan hanya dapat dilalui kendaraan yang telah dimodifikasi.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved