Dicontohkan dalam melayani anak santri yang sakit perlu ada dokumentas demikian juga secara tertulis, bagaimana alur SOPnya, dan bagaimana alur kerjanya.
Sehingga kemudian ada alat ukuran standarisasi. Sehingga tak hanya internal pesantren yang mengetahui standar pelayanannya, tapi juga pihak orang tua bisa memastikan keamanan dan program yang diterapkan.
Hal yang banyak ditemui yakni adanya pengaduan santri. Tapi pihak pengelola pondok pesantren tak mencatat berapa kali pengaduan itu. Sehingga tak ada alat ukur standarisasi yang dapat dilihat.
Sehingga dalam aktifitas pesantren tak ada yang berani melakukan pelanggaran dan setiap santri diedukasi dan memberikan forum santri, menjadi pelopor, santri yang baik dan pelapor santri yang memberikan contoh yang baik, jelas Rosmini Amin. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.