Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Mesin Pesawat Garuda Indonesia Mati Saat Terbang Pukul 8 Pagi, Kondisi Seluruh Penumpang dan Kru

Insiden terjadi dalam penerbangan pesawat Garuda Indonesia rute Manado - Jakarta dengan nomor penerbangan GA 607

Editor: Edi Sumardi
GARUDA-INDONESIA.COM
Ilustrasi pesawat Garuda Indonesia mati mesin di udara. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Insiden terjadi dalam penerbangan pesawat Garuda Indonesia rute Manado - Jakarta dengan nomor penerbangan GA 607, Rabu (31/5/2023) pagi.

Pesawat jenis Boeing 737-800NG mengalami mati mesin di udara.

Padahal, saat itu pesawat mengangkut 88 orang penumpang dan 7 orang kru.

Akibatnya, pesawat kembali mendarat di Bandara Internasional Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara ( Sulut ).

Seluruh penumpang dan kru dilaporkan selamat.

Pesawat tersebut awalnya berangkat pada pukul 08.41 Wita menuju Bandara Internasional Soekarno - Hatta di Tangerang, Banten.

Kemudian mendarat kembali di Manado pukul 09.28 Wita.

Jadi, ada sekitar 47 menit pesawat Garuda GA 607 terbang.

Diduga Bos Besar Smelter Nikel PT GNI Jadi Korban Kecelakaan Pesawat PK-LRU di Bandara Morowali

Hal ini dikatakan oleh Humas Bandara Sam Ratulangi Manado, Yanti Pramono, saat dihubungi Kompas.com, Rabu sore.

"Pesawat Garuda nomor penerbangan GA 607 tujuan Manado-Jakarta membawa penumpang 88 orang dengan kru 7 orang mengalami masalah di mesin. Mesin satunya mati sehingga mengharuskan dia untuk return to base (RTB) atau kembali ke Manado," jelasnya.

Dengan kondisi tersebut, kata dia, Angkasa Pura sendiri sudah melaksanakan siaga dua sesuai dengan prosedur.

"Pesawat memang mengalami masalah di mesinnya tetapi masih mendarat dengan sempurna," ujarnya.

Untuk penumpangnya sendiri, lanjut Yanti, sebagian besar dipindahkan ke pesawat berikutnya di jam 2 atau pukul 14.00 Wita.

"Dengan pesawat yang berbeda walupun dengan maskapai yang sama (Garuda). Sebagiannya lagi akan diberangkatkan besok Kamis (1/6/2023)," tuturnya.

Pesawat Batik Air dari Jakarta ke Makassar Gagal Take-Off, Penyebab dan Kondisi 131 Penumpang

Lanjut dia, hal ini berdampak pada penerbangan pesawat Batik Air ID 6743 tujuan Manado-Jakarta.

"Itu memang mengalami delay satu jam. Dampak lain-lain tidak ada. Secara keseluruhan penumpang selamat," kata dia. Dia menambahkan, pesawat Garuda GA 607 juga tidak mengalami kebakaran atau asap dan lain-lain.

"Tidak. Karena itu kan hanya engine satunya saja yang mati mesin. Pesawat itu kan tidak kayak mobil. Pesawat ada dua mesin, tapi memang demi keselamatan garuda mengambil sikap untuk balik," jelasnya.

Yanti menjelaskan, pesawat tersebut berangkat pada pukul 08.41 Wita.

"Pesawat mendarat kembali pukul 09.28 Wita. Berarti ada sekitar 47 menit dia terbang," katanya.

Tanggapan resmi Garuda

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan, penerbangan tersebut telah diberangkatkan kembali dengan pesawat pengganti pada siang harinya.

Lalu, pesawat pengganti telah tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta pada sore hari.

Ia juga menjelaskan, setelah pesawat lepas landas, pilot mendapati ada indikator yang menyala.

"Di mana hal tersebut menandakan adanya kondisi mesin pesawat yang memerlukan pengecekan lebih lanjut," kata Irfan dalam keterangannya.

Untuk mengedepankan keamanan, pilot pun memutuskan untuk RTB agar pesawat bisa diperiksa secara menyeluruh.

Dalam prosedur RTB itu pula dijalankan sesuai dengan SOP dan mendarat dengan normal. 

"Seluruh penumpang serta awak pesawat dalam keadaan baik dan aman," kata Irfan.

Irfan menambahkan, pihaknya juga telah menyampaikan permohonan maaf serta para penumpang telah mendapatkan service recovery sesuai aturan yang berlaku.

"Selanjutnya kami juga akan melakukan evaluasi lebih lanjut terkait dengan hal tersebut untuk memastikan komitmen peningkatan kualitas keamanan dan layanan penerbangan kepada para pengguna jasa senantiasa terimplementasikan secara optimal," pungkas Irfan.

Kesaksian penumpang

Seorang penumpang bernama Victor Rarung mengatakan, pesawat sempat terbang selama 30 menit.

"Sudah terbang sekitar 30 menit, di atas Gorontalo pesawat seperti melayang, oleng. Mesin sepertinya mati. Kami panik," Victor Rarung, kepada Tribun Manado.

Ia juga mengatakan, sebelum lepas landas, pesawat sempat delay.

"Syukur bisa mendarat darurat kembali di Manado. Kami dapat informasi Bandara Samrat siaga dua," jelasnya.

Diketahui, pesawat Garuda Indonesia dengan penerbangan GA 607 membawa 88 penumpang.

Victor juga mengatakan, para penumpang diberi dua pilihan saat telah kembali ke Bandara Sam Ratulangi.

Dua pilihan yakni berangkat ke Jakarta hari Rabu sore, atau Kamis.

"Ada yang berangkat siang ini ada yang besok," tuturnya.

Ia memilih untuk beristirahat sebentar dan kembali berangkat ke Jakarta pada Rabu siang.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved