Resmikan Kampus Baru Paramadina, JK Tekankan Pentingnya Idealisme Perguruan Tinggi

TRIBUN-TIMUR.COM - Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK), menegaskan bahwa perguruan tinggi tidak cukup hanya mencetak mahasiswa menjadi pintar secara akademis.

Menurutnya, kampus harus membentuk manusia cerdas yang memiliki ideologi dan arah pemikiran yang jelas.

“Kampus itu bukan sekadar membuat orang pintar. Harus jelas, pintar dengan ideologi apa, ide apa, dan untuk tujuan apa,” ujar JK usai meresmikan Kampus Baru Universitas Paramadina di Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (27/8/2025).

Sebelumnya, Universitas Paramadina lebih dikenal berlokasi di Jl. Gatot Subroto, Mampang, Jakarta Selatan. 

Namun, sejak 2025 kampus utamanya dipindahkan dan diresmikan di Cipayung.

Universitas Paramadina didirikan tahun 1998 oleh almarhum Nurcholish Madjid (Cak Nur), seorang cendekiawan Muslim terkemuka.

JK juga menjabat Ketua Dewan Pembina Yayasan Wakaf Paramadina.

Jusuf Kalla menilai, keberadaan idealisme menjadi syarat penting bagi sebuah universitas. 

Tanpa itu, perguruan tinggi akan sulit berkembang.

“Idealisme yang dibutuhkan kampus adalah idealisme kemajuan, namun tetap berlandaskan nilai keislaman dan keindonesiaan,” tegasnya.

JK menyebut kehadiran Universitas Paramadina merupakan bagian dari upaya melanjutkan pemikiran almarhum Nurcholish Madjid.

Kampus ini diharapkan mampu menjaga idealisme kemajuan, mengembangkan kecendekiawanan, sekaligus menyebarkan moderasi Islam dan memperkuat washatiyah (Islam tengah).

“Membangun idealisme adalah modal besar dalam menghadapi tantangan masa depan. Dibutuhkan kesinambungan ide-ide agar ilmu pengetahuan dan kecendekiawanan tetap berjalan,” tambah JK.

Rektor Universitas Paramadina, Didik J. Rachbini, menyampaikan rasa syukur atas peresmian gedung baru kampus tersebut.

“Hari ini menjadi momen yang membahagiakan. Gedung ini lahir dari perjuangan panjang, dan Alhamdulillah akhirnya bisa terwujud,” ungkap Didik.