Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

BPS Wajo Sosialisasi ST 2023, Amran Mahmud: Jangan Hanya Jadi Seremonial

Sensus Pertanian (ST 2023) akan berlangsung pada 1 Juni - 30 Juli 2023 mendatang.

Penulis: M. Jabal Qubais | Editor: Sukmawati Ibrahim
DOK PRIBADI
Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Wajo menggelar Sosialisasi Sensus Pertanian (ST 2023) di Hotel Sermani, Sengkang, Selasa (30/5/2023).   

TRIBUNWAJO.COM, SENGKANG - Sensus Pertanian (ST 2023) akan berlangsung pada 1 Juni - 30 Juli 2023 mendatang.

Olehnya itu, Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Wajo menggelar Sosialisasi ST 2023 di Hotel Sermani, Sengkang, Selasa (30/5/2023).

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Wajo, Rustam menjelaskan  Sensus Pertanian 2023 merupakan kegiatan yang dilaksanakan secara serentak di seluruh wilayah Indonesia.

"Kegiatan ini diawali dengan pengumpulan data, pengolahan data, penyajian, analisis data, dan direncanakan berakhir pada tahun 2024," ujar Rustam kepada Tribun-Timur.com.

Ia menambahkan dalam kegiatan ini akan dilakukan beberapa agenda lain.

"Seperti publisitas, penetapan kerangka geospasial dan muatan wilkerstat, rekrutmen dan pelatihan petugas, pencacahan lengkap, pengolahan, monitoring kualitas, hingga post enumeration survey," tambahnya.

Bupati Wajo, Amran Mahmud yang membuka secara resmi sosialisasi ST 2023 mengajak kepada para penyuluh untuk profesional, amanah, tanggungjawab dan penuh integritas dalam melaksanakan tugas.

"Saya ingatkan jangan hanya sebatas seremonial, kalau perlu Kepala BPS memberi doktrin sebelum turun ke lapangan," tegas Amran Mahmud.

Lebih lanjut, dirinya mengaku dalam hal ini data pertanian yang sesuai sangat dibutuhkan untuk menyusun kebijakan dan program, termasuk penganggaran agar tepat sasaran.

"Dengan data yang berkualitas nantinya, kita akan terus publikasikan secara massif agar pemilik modal tertarik untuk berinvenstasi di Wajo," lanjutnya.

Apalagi, peningkatan produksi padi Kabupaten Wajo di tahun 2023 menempati posisi tertinggi nasional sebesar 23,54 persen dengan jumlah produksi hampir satu juta ton.

"Bayangkan jika meningkat 1 ton saja produksi kita per hektare itu sekitar Rp4 juta peningkatannya. Kita berharap 5 tahun atau beberapa tahun ke depannya Wajo bisa menjadi penyangga ketahanan pangan nasional bahkan dunia," harapnya. (*)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved