Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Timsel Bawaslu

Timsel Bawaslu Sulsel II Tepis Isu 'Orang Dalam' saat Penjaringan, Perempuan Dapat Kuota Khusus

Dalam kunjungan itu membahas sosialisasi tahapan pendaftaran calon komisioner Bawaslu tingkat kabupaten/kota.

Penulis: M Yaumil | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/M YAUMIL
Tim seleksi (Timsel) Sulsel II berkunjung ke kantor tribun tinur, Jalan Cendrawasih, Kota Makassar, Sabtu (27/5/2023). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tim seleksi (Timsel) Sulsel II berkunjung ke kantor tribun tinur, Jalan Cendrawasih, Kota Makassar, Sabtu (27/5/2023).

Hadir dalam kunjungan Ketua Timsel Bawaslu Sulsel II, Muhammad Jufri, Sekretaris, Anshar Aminullah, dan anggota Timsel Dr. Asni, Dr Cherly, Syamsul Alam.

Dalam kunjungan itu membahas sosialisasi tahapan pendaftaran calon komisioner Bawaslu tingkat kabupaten/kota.

Secara umum jadwal pendaftaran sudah tersebar di berbagai platform digital.

Namun yang ingin ditekankan adalah keterwakilan perempuan dalam penjaringan tersebut.

Khususnya untuk zona Sulsel II meliputi Kabupaten Barru, Bone, Gowa, Maros, Pangkap, dan Kota Makassar.

Ketua Timsel Bawaslu, Muhammad Jufri mengatakan keterwakilan perempuan diprioritaskan.

Dalam prosesnya perempuan akan lebih didahulukan ketimbang pendaftar laki-laki.

Ini bentuk komitmen Timsel serta arahan dari pusat bahwa keterwakilan perempuan menimal 30 persen.

"Kita mengupayakan dan memprioritaskan keterwakilan perempuan," katanya saat kunjung.

Dia melihat antusias dan kesadaran perempuan mulai muncul.

Khsususnya di Kab. Barru yang mana staf-stafnya didominasi oleh perempuan.

"Saya lihat staf-staf yang kerja di Bawaslu itu seimbang bukan lagi 30 persen. Artinya persaingan antara laki-laki perempuan sudah bagus," ujar mantan Ketua Bawaslu DKI Jakarta itu.

Anggota Timsel, Dr Asni menerangkan keterwakilan 30 persen di Bawaslu Kabupaten/kota ini sangat ditekankan.

Aturan ini ditegaskan baikan di undang-undang maupun pedoman Timsel.

"Bahwa Timsel harus memperhatikan keterwakilan perempuan dalam semua tahapan seleksi," katanya.

Poin menjadi perhatian lebih untuk diterapkan di setiap tahapan pendaftaran.

Anggota Timsel, Dr Cherly menambahkan agar masyarakat tidak beranggapan negatif dalam proses tahapan pendaftaran.

Menurutnya masih banyak masyarakat yang mengganggap adanya orang dalam sebagai penentu kelolosan jadi komisioner Bawaslu.

Pemikiran seperti itu harus ditiadakan dan dihilangkan.

Karena kehadiran Timsel sendiri untuk memotong jalur-jalur seperti itu.

"Pemikiran yang seperti ini harus dihilangkan karena Timsel sendiri melakukan seleksi yang sangat ketat," sebutnya.

Sekretaris Timsel, Anshar Aminullah berharap produk yang dihasilkan mempunyai integritas.

Di enam kabupaten/kota ini mempunyai moral dan kualitas yang bagus.

"Kita harap orang-orang yang terpilih nantinya yang punya integritas dan kualitas yang bagus dalam menjaga demokrasi kita," pungkasnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved