Taiwan ICDF - Fakultas Pertanian Unhas Latih Petani Teknik Baru Hasilkan Benih Bermutu
Sebanyak 40 peserta mengikuti pelatihan benih padi kepada kelompok tani binaan di Swiss-Beliin Panakukang, Makassar.
Penulis: Wa Ode Nurmin | Editor: Sudirman
Sementara Dekan Fakultas Pertanian Prof. Salengke mengungkapkan, secara umum ada dua aspek yang dapat dilihat dari kerjasama tersebut.
Pertama, adanya pola pengembangan kapasitas yang di dalamnya bukan hanya untuk pengembangan kapasitas petani, tetapi kapasitas dosen-dosen yang ikut terlibat dalam program.
"Ini sangat bisa kita lihat, terutama di dalam produksi benih berkualitas. Di mana sangat terlihat kalau kita bandingkan dari awal program dengan akhir program itu sangat berbeda," ujarnya.
Kedua, jika dilihat dari kapasitas produksi benih dari sekitar 400 Ha lahan yang dibinah mengalami peningkatan dibandingkan sebelum dilakukannya pembinaan, termasuk pada jumlah kelompok tani dan daerah binaan.
"Jadi tiap tahun itu meningkat karena memang animo petani, maupun penangkar benih ini semakin meningkat. Karena dia melihat bahwa kualitas benih itu sangat baik," ujarnya.
Lanjut Prof, pelatihan ini pun tentunya akan memberikan manfaat bagi petani agar bisa menghasilkan benih berkualitas.
“Kami mengakui selama kerjasama ini berlangsung ada banyak hal-hal baru yang kita pelajari dan kembangkan bersama. Dari kerjasama ini juga kita sudah melihat, bahwa petani kita sudah mampu menghasilkan benih berkualitas,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Ketua Kelompok Tani Syukur, Desa Timosu, Kecamatan Liiliriaja, Kabupaten Soppeng Misbahuddin sebagai peserta pelatihan mengaku, dalam pendampingan yang dilakukan CoE Fakultas Pertanian Unhas dan Taiwan ICDF pihaknya mendapatkan banyak pembinaan dan kegiatan-kegiatan pelatihan.
Mulai dari, pembinaan mengelola lahan dengan sempurna, proses menanam padi dengan baik, langkah-langkah pengendalian hama dan penyakit, dan termasuk pemilihan benih yang baik.
"Sejak adanya program ini kami petani di Kabupaten Soppeng sangat bersyukur, karena kita bisa belajar mengenai teknologi pertanian. Apalagi kita diajari oleh orang-orang berkualitas di bidangnya. Sehingga, ini sangat memberikan peningkatan hasil produksi yang signifikan dan berdampak bagi taraf hidup petani yang meningkat," akunya singkat.
Sebelumnya, Specialist of Taiwan Technical Mission in South Sulawesi, Yi-Cheng Huang mengatakan, dalam pelatihan ini pihaknya ingin memperkenalkan atau memberikan pengetahuan atau teknik baru kepada petani untuk membantu mereka meningkatkan produksi dan juga manfaat lainnya dalam peningkatan produktivitas petani.
“Kita ketahui tujuan penangkaran benih ini adalah petani mampu menghasilkan benih yang berkualitas. Dengan benih berkualitas ini maka petani tentunya bisa meningkatkan kualitas dan produksi,” katanya.
Ia mengungkapkan, program kerjasama antara Taiwan ICDF dan CoE Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin ini telah berlangsung di tahap kedua atau telah berjalan selama 6 tahun.
Hasil dari kerjasama melalui pendampingan dan pembinaan kepada kelompok petani ini sudah berhasil meningkatkan keuntungan sebanyak 20 persen.
“Peningkatan ini, baik dari segi produksi maupun pendapatan bagi petani. Kemudian untuk jangka panjangnya kami harap benih berkualitas yang kita hasilkan bisa membantu memenuhi kebutuhan benih di Indonesia,” harap Yi-Cheng Huang. (*)
Harga Emas Kota Makassar Hari Ini Rabu 19 Agustus 2025 |
![]() |
---|
Calon Perwira Polda Sulsel Beraksi, 60 Siswa Berbagi di Panti Asuhan Annaser Timor-Timur |
![]() |
---|
Syahruna Pembuat Uang Palsu UIN Alauddin Makassar Dituntut 6 Tahun Penjara Denda Rp100 juta |
![]() |
---|
Pemkab Bone Tunda Kenaikan PBB-P2, Akademisi Unhas: Jalan Tengah |
![]() |
---|
Jenderal Asal Makassar Brigjen Wahyudi Ditarik ke Mabes, Jabat Skomlek Korps Marinir |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.