Pilpres 2024
Target Anies Baswedan Serang Pemerintahan Jokowi Ketahuan, Pengamat: Aneh Jika Dukung Presiden
Anies Baswedan capres usungan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh kini terus-terusan serang pemerintahan Jokowi.
TRIBUN-TIMUR.COM - Bakal calon Presiden Koalisi Perubahan Anies Baswedan sindir berbagai kegiatan politikus yang hanya dilakukan untuk kepentingan konten.
Anies Baswedan capres andalan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh kini terus-terusan serang pemerintahan Jokowi.
Dalam pidatonya bersama relawan kemarin di Istora Senayan Jakarta, Anies mengaku sering melakukan perjalanan sendiri ke pelosok-pelosok.
Hal itu dilakukan untuk mendengar langsung keluhan dan kebutuhan masyarakat.
Baca juga: Mahfud MD Terima Tantangan Surya Paloh Soal Aliran Dana Korupsi Johnny G Plate, Pasti Terjadi
Baca juga: Ganjaran Anies Baswedan Setelah Bandingkan Kinerja SBY dan Jokowi, Relawan Ganjar Murka
Dalam pidatonya, Anies menyinggung bahwa perjalanan yang ia lakukan bukan untuk konten layaknya yang dilakukan orang lain.
Target Anies Baswedan serang pemerintahan Jokowi
Publik tak perlu kaget jika ke depannya Anies Baswedan bakal sering blak-blakan mengkritik pemerintahan Jokowi
Seperti yang dilakukan Anies di akhir pekan kemarin saat di acara milad PKS dan di acara relawannya, Anies keras mengkritik jalannya pemerintahan saat ini.
Tak hanya itu, Anies juga membandingkan pembangunan infrastruktur di era Jokowi yang disebutnya kalah jauh dengan di kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Anies ingin menunjukan bahwa dia antitesa Jokowi yang diusung oleh Partai non pemerintah atau oposisi," kata pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin saat dihubungi TribunJakarta.com, Selasa (23/5/2023).
Karenanya, narasi yang akan terus dibangun Anies yakni soal kritik apa yang selama ini dikerjakan oleh pemerintah.
"Yang ditunjukan Anies memang dia sedang melakukan politik meneguhkan sebagai sosok antitesa Jokowi yang tugasnya memang mengkritik bukan mendukung," ujar Ujang.
Menurut Ujang, justru akan aneh jika Anies yang diusung oleh partai 'oposisi' malah mendukung kebijakan di era Jokowi.
"Karena kalau dia mendukung ya bukan presiden antitesa Jokowi, apa bedanya dengan koalisi (pemerintah)," ujar Ujang.
Diketahui, pada Sabtu (20/5/2023) saat menghadiri milad ke-21 Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anies membandingkan pembangunan era pemerintahan Joko Widodo dengan era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Kalau coba dibandingkan dengan zaman SBY, jalan tak berbayar yang dibangun adalah 144 ribu atau 7,5 kali lipat," papar Anies.
Dari data tersebut, untuk jalan yang masuk kategori jalan nasional atau tanggung jawab pemerintah pusat, Anies menyebut hanya 590 kilometer yang dibangun di era Jokowi.
"Di era sebelumnya (SBY) ada 11.800 kilometer, 20 kali lipat (lebih banyak dari era Jokowi)," ujar Anies.
Anies juga menyindir pejabat pembuat aturan yang sekaligus pedagang.
"Kalau pedagang yang pedagang saja. Jangan pedagang sekaligus pejabat dan pembuat aturan," kata Anies.
Saat menghadiri acara dengan relawannya pada sehari berselang atau Minggu (21/5/2023), Anies juga kembali mengkritik kebijakan pemerintah pusat yang kerap kali mengambil alih masalah di daerah yang tak kunjung selesai.
Bahkan, Anies juga seakan menyindir pesaingnya di pilpres mendatang yakni Ganjar Pranowo lantaran menyebut menemui warga bukan sekadar untuk mempostingnya.
"Dan saya temui mereka (warga) bukan untuk selfie dan diposting di pagi hari. Bukan, saya bukan lari-lari untuk posting foto," kata Anies di depan para relawannya yang memenuhi Tennis Indoor Senayan, Minggu (21/5/2023).
Mahfud MD: Saya Lebih Baik dari Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming |
![]() |
---|
Cak Imin Nilai Wacana Pembentukan Presidential Club Positif |
![]() |
---|
Alasan Surya Paloh Tinggalkan Anies Baswedan Usai Kalah di Pilpres, Kini Dukung Prabowo-Gibran |
![]() |
---|
PBB Takut Yusril Ihza Mahendra tak Jadi Menteri? NasDem-PKB Dukung Prabowo |
![]() |
---|
Prabowo-Gibran tidak Mundur Hingga Dilantik Jadi Presiden-Wapres |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.