Ganjar Pranowo Akan Bertemu Nasaruddin Umar di Manado Hari Ini, Diisukan Jadi Cawapres
Ganjar Pranowo dan Nasaruddin Umar sama-sama memenuhi undangan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey.
TRIBUN-TIMUR.COM -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akan bertemu Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar.
Keduanya diundang silaturahim dan halalbihalal di Kota Manao Sulawesi Utara.
Ganjar Pranowo dan Nasaruddin Umar sama-sama memenuhi undangan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey.
Dalam kesempatan itu Nasaruddin Umar didaulat memberikan ceramah di hadapan warga Sulut, Ganjar Pranowo, dan Olly Dondokambey.
Nasaruddin mengatakan, ini bukan kali pertama dirinya diundang Olly Dondokambey.
Hampir setiap tahun Nasaruddin diundang oleh Olly Dondokambey.
Meski demikian rencana pertamuan Ganjar Pranowo dan Nasaruddin Umar kembali menguatkan isu potensi dua di Pilpres 2024.
Dorongan paket Ganjar Pranowo dan Nasaruddin Umar pertama kali disampaikan Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy alias Romy.
Romy menilai, Nasaruddin memenuhi kriteria sebagai cawapres Ganjar.
Sementara itu Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDIP) Utut Adianto menilai, Nasaruddin Umar mempunyai potensi menjadi sosok yang dibutuhkan masyarakat Indonesia di masa mendatang.
Hal itu disampaikan Utut Adianto menjawab adanya wacana nama Nasaruddin Umar masuk dalam bursa calon wakil presiden (Cawapres) untuk Ganjar Pranowo.
Menurut Utut, sikap Nasaruddin yang santun serta memiliki pemahaman agama, dinilai menjadi faktor besar untuk menjadi pemimpin bangsa.
"Kalau pak Nasaruddin orang yang santun, besar di Masjid Istiqlal, pemahaman agamanya ya tentu sangat dibutuhkan untuk negara seperti indonesia," ucap dia.
Meski demikian, Utut enggan untuk berkomentar lebih jauh, sebab penentuan nama cawapres untuk Ganjar Pranowo berada di tangan Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum PDIP.
Utut menegaskan, sejauh ini Megawati masih menggodok beberapa nama yang sudah masuk radar sebagai cawapres.
"Kalau sekarang nama-nama tentukan masih banyak yang harus digodok kan gaada yang plus semua ada di dia, atau minus semua ada di dia. Makanya ditimbang-timbang," tukas dia.
Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan Utut Adianto buka suara soal wacana nama imam besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar masuk ke dalam bursa calon wakil presiden (cawapres) dari Ganjar Pranowo.
Utut mengatakan pihaknya bakal menanyakan kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terlebih dahulu. Sebab, dia tak menampik memang banyak yang ingin menjadi cawapres Ganjar.
"Saya baru tau dari kamu, mesti saya tanya ibu dulu apa benar begitu. Kalau sosok cawapres kan ketika kita bertemu dengan PPP ibu bilang kan sabar kalau yg mau tentu banyak," ujar Utut saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (16/5/2023).
Utut menyatakan nantinya Megawati bakal segera menimbang sosok yang paling pantas menemani Ganjar menjadi cawapres.
"Pertimbangannya itu kan nanti di liat momen-momen yang mana paling pas untuk menemani pak capres kita Pak Ganjar Pranowo," jelas Utut.
Lebih lanjut, Utut memastikan sosok yang bakal menjadi Ganjar Pranowo dipilih bukan berdasarkan balas budi. Adapun penunjukkan cawapres lebih mengedepankan kepentingan negara.
Kalau menurut saya ibu kalau misalnya mengajukan orang capres atau cawapres mungkin pertimbangannya bukan balas budi lah, pertimbangannya untuk kepentingan terbesar bangsa kalau saya tau pemikirannya seperti itu," tukasnya.
Untuk diketahui, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tengah mencari sosok yang cocok mendampingi bacapres dari partainya, Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 mendatang.
Satu di antara nama yang santer disebut-sebut bakal menjadi bacawapres Ganjar, yakni Nasaruddin Umar.
Jawaban Nasaruddin Umar
Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar buka suara setelah namanya ramai disebut-sebut sebagai figur potensial calon wakil presiden atau cawapres Ganjar Pranowo.
Nasaruddin Umar menyampaikan dirinya selama ini fokus bekerja untuk kedamaian bangsa dan negara.
Ia belum mau berkomentar terlalu jauh ke publik soal politik praktis.
"Saya enggak tahu dari mana asalnya itu," kata Nasaruddin kepada Tribunnews.com, Selasa (16/5/2023).
Nasaruddin Umar menuturkan dirinya selama ini bekerja bukan untuk mengejar jabatan.
Kedua, ia menyebut tak pernah dihubungi langsung pimpinan PDIP atau PPP soal namanya yang bakal didorong sebagai cawapres Ganjar Pranowo.
"Kami bekerja bukan untuk menargetkan suatu jabatan," kata Nasaruddin.
Dia menyebut selama ini dirinya bekerja untuk membuat bangsa Indonesia sejuk dan tenang.
"Damai, kompetitif, tetapi dinamis, karena prinsip saya tidak mungkin kita membangun di atas suasana yang penuh konflik dan ketegangan," kata dia.
"Maka itu kalau soal politik praktis saya belum punya pengalaman untuk berkomentar. Saya pelajari dulu ini dari mana," katanya.
Sebelumnya, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar dinilai memiliki potensi dan menjadi sosok yang dibutuhkan masyarakat Indonesia di masa mendatang.
Demikian keterangan itu disampaikan Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDIP) Utut Adianto yang sekaligus merespons soal adanya wacana nama Nasaruddin Umar masuk dalam bursa calon wakil presiden (Cawapres) untuk Ganjar Pranowo.
Menurut Utut, sikap Nasaruddin yang santun serta memiliki pemahaman agama, dinilai menjadi faktor besar untuk menjadi pemimpin bangsa.
"Kalau pak Nasaruddin orang yang santun, besar di Masjid Istiqlal, pemahaman agamanya ya tentu sangat dibutuhkan untuk negara seperti indonesia," ucap dia.
Meski demikian, Utut enggan untuk berkomentar lebih jauh, sebab penentuan nama cawapres untuk Ganjar Pranowo berada di tangan Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum PDIP.
Utut menegaskan, sejauh ini Megawati masih menggodok beberapa nama yang sudah masuk radar sebagai cawapres.
"Kalau sekarang nama-nama tentukan masih banyak yang harus digodok kan gaada yang plus semua ada di dia, atau minus semua ada di dia. Makanya ditimbang-timbang," kata dia.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengatakan pihaknya membuka beberapa kemungkinan terhadap nama-nama yang berkembang, termasuk nama Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar.
Bahkan kata Arsul, nama Erick Thohir juga menjadi satu sosok yang disuarakan di internal PPP.
"Tapi bahwa pak ET (Erick Thohir) disuarakan oleh berbagai elemen struktural PPP itu iya. Makanya kita suarakan," ucap Arsul saat ditemui awak media di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/5/2023).
Atas hal itu, PPP kata Arsul, akan membuka seluruh kemungkinan dan menyuarakan beberapa nama jika memang sosok tersebut dinilai diterima publik.
Termasuk, nama Nasaruddin Umar yang belakangan namanya santer sosok yang cocok jadi cawapres.
"Makanya yang punya acceptibilitas tinggi ya sudah kita suarakan saja, ada nama baru prof Nasaruddin ya sudah kita buka kemungkinan itu," ucap dia.
Meski demikian, Arsul menyebut tidak tertutup kemungkinan terhadap beberapa nama lain, termasuk dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU).
Adapun beberapa nama yang disebut Arsul Sani, di antaranya Yaqut Cholil Qoumas (Menteri Agama) serta Mahfud MD.
Terpenting kata dia, sejumlah sosok tersebut nantinya digodok dan diputuskan Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDIP) yang telah menjalin kerja sama dengan PPP yang mendukung Ganjar Pranowo sebagai Capres.
"Yang jelaskan sebetulnya kalau misalkan masih berasumsi benar bu Mega seperti itu artinya punya niat memasangkan sosok berlatar NU itu paling tidak kita lihat dari sejarah saja, sejak masa reformasi ketika beliau dengan gus dur, ketika beliau dengan pak Hamzah Haz , kemudian pencapresan 2024 dengan Hasim," tukas dia.
Pembakaran 2 Gedung DPRD Akhirnya Bawa Presiden Prabowo Kunjungan Kerja Perdana di Makassar |
![]() |
---|
Potensi Rp180 Triliun, Wakaf Tunai Bisa Topang Pendidikan Islam |
![]() |
---|
Sekretaris Program Profesi Insinyur FTI UMI Terpilih Ketua Forkom PPPI |
![]() |
---|
Surya Paloh Naik Private Jet Eks 'Nasdem for Jokowi 2019' Demi Hadiri Rakernas di Makassar |
![]() |
---|
Menag RI Kunjungi Parepare, Tasming Hamid: Suatu Kehormatan Besar Bagi Kami |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.