Polisi Lidik Kasus 2 Pekerja Migran Asal Pinrang Diberangkatkan Ilegal dan Kerja Paksa di Arab Saudi
Polisi lidik kasus dua Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Pinrang diberangkatkan secara ilegal ke Arab Saudi..
Penulis: Nining Angraeni | Editor: Sukmawati Ibrahim
Andi Halimah diberangkatkan secara non prosedural (ilegal) ke Arab Saudi pada 13 Desember 2022 Hj Hania yang merekrutnya.
Siah mengatakan, beberapa kali Andi Halimah menghubungi suaminya dan minta dibantu untuk dipulangkan.
Halimah juga mengirimkan video saat ia muntah darah ke suaminya dan curhat tidak diberikan obat oleh majikan dan agensinya di Arab Saudi.
"Ada video muntah darah dia kirim ke anakku (suami Halima)," kata Siah saat ditemui di kediamannya, Kamis (4/5/2023).
Siah pun tidak bisa membendung air matanya saat memperlihatkan video menantunya itu muntah darah.
"Ini video sudah jauh-jauh hari dia kirim. Tapi, baru hari ini saya lihat karena sebelumnya saya tidak tega. Banyak sekali darahnya keluar dari mulutnya. Tersiksa Halimah di sana," katanya
Dikatakan, Andi Halimah hanya diberikan satu potong roti berukuran kecil setiap harinya untuk dimakan.
"Menantu saya itu hanya diberikan roti kecil setiap hari untuk di makan. Satu kali saja dikasi makan. Itu pun roti kecil," ucapnya.
Saat Halimah mengaku sakit ke majikan, ia tetap dipaksa untuk bekerja.
Bahkan, kata Siah, Halimah membersihkan dua rumah sekaligus. Di mana rumah tersebut berlantai tiga.
"Perjanjian cuma satu rumah. Tapi, ini malah disuruh kerja dua rumah sekaligus. Disuruh kerja berat dan banyak, tapi satu roti saja dikasi setiap hari," ungkapnya.
"Bahkan dijanji gaji tinggi Rp6 juta-Rp7 juta. Tapi, buktinya hanya Rp4 juta saja diterima. 4 bulan kerja di sana, baru satu kali gajian. Gaji 3 bulannya tidak diberikan," sambungnya.
Siah juga mengungkapkan, menantunya itu punya penyakit maag. Sehingga tidak boleh terlambat makan.
"Kambuh terus penyakitnya karena cuma satu roti yang dimakan setiap hari," ungkapnya.
Berbagai upaya telah dilakukan Siah dan suami Halimah untuk memulangkan Halimah.
Masa Depan Penerimaan Negara Indonesia di Era Digital: Dari Pungutan ke Kepercayaan |
![]() |
---|
Bukan Rapat Biasa, Ini Strategi Cerdas Daeng Manye Mencari 'The Next Top Leader' di Takalar |
![]() |
---|
Annar: Saya Dimintai Rp5 Miliar agar Bebas |
![]() |
---|
Antisipasi Krisis Air Bersih: Sinergi Pemerintah dan Masyarakat Harga Mati |
![]() |
---|
Seaplane Mengangkasa di Langit Sulawesi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.