Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Chat GPT

Potensi Ancamanan Terkait Chat GPT Diungkap Intelijen, Jangan Asal Pakai WiFi

Di tengah persaingan untuk menciptakan Model Bahasa Besar (LLM) atau Kecerdasan Buatan (AI) generatif.

Editor: Ansar
Pexels
Badan intelijen Inggris telah mengingatkan tentang potensi ancaman keamanan yang terkait dengan Chat GPT dan pesaing chatbot lainnya. 

Selain itu, alat tersebut juga dapat membantu penyerang dalam menulis malware lebih canggih daripada yang pernah mereka coba sebelumnya.

Lainnya, penyerang yang kurang terampil juga dapat membuat malware berkemampuan tinggi lewat LLM.

Tentang kelemahan dalam LLM sebagai lawan dari kecerdasan umum buatan, pengembang NCSC, Holy Grail menyoroti sejumlah masalah, termasuk bot melakukan kesalahan dan berhalusinasi fakta yang salah, menunjukkan bias dan menjadi mudah tertipu, dan dibujuk untuk membuat konten beracun.

"LLM tidak diragukan lagi mengesankan karena kemampuan mereka menghasilkan sejumlah besar konten yang meyakinkan dalam berbagai bahasa manusia dan komputer," ujar Grail.

Sejak diluncurkan pada November tahun lalu, Chat GPT telah digunakan oleh jutaan orang di seluruh dunia, diadopsi oleh anak sekolah dan bisnis, membantu pekerjaan rumah, dan membuat puisi.

Kemudian tak lama, para pemain besar muncul seperti Microsoft yang memasukkan Chat GPT ke dalam mesin pencari Bing.

Peramban web Edge-nya akan segera menyertakan sidebar Chat GPT.

Pada Februari, Google juga meluncurkan chatbot LLM-nya sendiri, Bard.

Begitu pula dengan Meta yang memiliki chatbot LLMA hanya dimaksudkan untuk digunakan oleh mereka yang ada di komunitas AI.

Sekarang, perusahaan sedang mengerjakan chatbot publik.

TribunJatim.com pun telah merangkum tips-tips yang bisa dicoba untuk mengamankan rekening agar tak kebobolan.

Penasaran seperti apa?

Yuk, langsung cari tahu di ulasan berikut ini.

1. Jangan Asal Pakai WiFi
 
Bila tak ingin jadi korban peretasan, Anda perlu waspada setiap kali hendak menyambungkan ponsel ke jaringan WiFi. Hal ini kerap disepelekan, padahal berdampak fatal bila diabaikan. Apalagi jika sumber WiFi tidak jelas asalnya.

Pasalnya, para hacker kerap menciptakan hotspot palsu untuk mengelabui korban. Hotspot palsu ini nantinya akan menciptakan access point yang bisa mencegat arus data WiFi. Kondisi ini membuat hacker bisa mengamati aktivitas ponsel penggunanya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved