Aiptu Mustahir Janji Hibahkan Rumahnya di Tompobulu Jadi Rumah Tahfiz Setelah Istri Pamer Hummer
Mustahir janji akan hibahkan rumahnya sebagai Rumah Tahfiz setelah disoroti memiliki sejumlah mobil mahal, ekskavator dan Harley Davidson dan rumah ba
TRIBUN-TIMUR.COM - Aiptu Mustahir personel Brimob Polda Sulsel berjanji akan menjadikan rumahnya di Desa Pucak, Kecamatan Tompobulu, Maros, sebagai rumah tahfiz.
Mustahir janji akan hibahkan rumahnya sebagai Rumah Tahfiz setelah disoroti memiliki sejumlah mobil mahal, ekskavator dan Harley Davidson dan rumah bak istana.
Rumah mewah Mustahir berada di sekitar Puskesmas Tompobulu, Maros.
"Rumah itu akan dijadikan sebagai rumah tahfiz," kata Mustahir kepada tribunmaros.com lewat WhatsApp, Rabu (3/5/2023).
Saat ini, kata Mustahir, dirinya sedang membangun masjid di halaman belakang rumahnya.
Hanya saja, masjid tersebut belum rampung.

"Masjid di rumah sementara dalam tahap pembangunan. Belum rampung," kata dia.
Ia kembali mengaku tak memiliki harta kekayaan. Semua harta saat ini, adalah milik anaknya, Wildan yang akan maju bertarung di DPRD Maros.
Sosok Aiptu Mustahir personel Brimob Polda Sulsel kini menjadi sorotan warga Pucak, Kecamatan Tompobulu, Maros.
Pasalnya, Mustahir disebut memiliki sejumlah aset dengan jumlah miliaran rupiah, jauh dari penghasilannya di kepolisian.
Gaji Mustahir sesuai pangkatnya di kepolisian hanya Rp 2.454.000 hingga Rp 4.032.600 per bulan.
Berdasarkan pengakuan warga, tetangga Mustahir, pria kelahiran Maros 19 September 1975 itu memiliki beberapa ekskavator.
Warga Desa Pucak Tersebut juga mengoleksi mobil mewah diantaranya Hummer, Rubicon, CRV, Pajero Sport, Hardtop, Fortuner, Hilux hingga sedan City.
Bukan hanya itu, berdasarkan penulusuran, istri Mustahir, Yuyun Kamaruddin juga pamer Harley Davidson di akun Facebook, Yuyun Kamaruddin Mustahir.
Beberapa foto yang diunggah Yuyun perlihatkan kondisi rumahnya di Tompobulu.
Selain pamer Harley dan Hummer, foto lain juga perlihatkan di dalam pekarangan rumahnya bak 'istana', juga terdapat kolam renang.

Yuyun yang berkerja di Puskesmas tersebut sering unggah foto bareng suami, termasuk saat umrah bersama anaknya.
Setiap kali unggah foto, Yuyun dan Tahir sapaan Mustahir terlihat senyum sumringah.
Di Maros, warga mengenal Tahir sebagai penambang dan kontraktor.
"Polisi tapi rumahnya seperti istana di Tompobulu. Kalau tidak salah ada sebelas eksanya. Dan beberapa mobil mewah," kata seorang warga, RN.
Warga mengaku heran dengan kondisi kehidupan Tahir saat ini.
Berdasarkan informasi yang beredar di kalangan masyarakat, Tahir berencana untuk pensiun dini dan fokus urus tambangnya.

Di tetangga, Tahir adalah sosok yang ditakuti. Ia tidak segan-segan mengeluarkan senjatanya.
"Pak Tahir itu paling ditakuti di Tompobulu. Biasa kasi keluar senjata, baru menembak ke atas," lanjut RN.
RN menyampaikan, selain tambang dan kontraktor, Tahir juga dikenal sebagai makelar tanah.
Ia membeli murah tanah warga. Lalu kemudian dijual mahal ke pengusaha.
"Misalnya, permeter dibeli dengan harga seribu. Dia jual nantinya dengan harga Rp10 ribu. Nanti hasil jualan tanahnya diberikan kepada pemilik tanah,"
"Jadi tidak ada namanya Pak Tahir di tanah itu. Hanya pemilik tanah dan pembeli yang didapatkan Pak Tahir," kata dia.
Sementara Mustahir membantah hal tersebut.
Ia mengklaim, jika dirinya tak punya aset bahkan sampai buku tabungan sudah kosong.
Rumah megah yang ada di Tompobulu, adalah milik anaknya Wildan.
Wildan adalah pengusaha muda yang fokus pada bisnis getah pinus.
"Rumah di Tompobulu itu, milik anak saya. Atas nama dia. Rekening saya juga, bisa kita lihat (saldonya)," kata dia.
Soal kendaraan mewah, Tahir mengaku barang tersebut sudah tak ada.
Kendaraan yang dipamer istrinya lewat media sosial, milik orang lain.
"Kendaraan-kendaraan itu titipan orang. Kalau itu yang ada di foto, itu sepuluh tahun lalu," kata dia.
Soal ekskavator, itu milik orang yang dipinjam untuk membuka jalur Offroad.
Ia juga membantah, kini jadi kontraktor.
"Barang-barang yang ada saat ini, semua milik anak saya. Tidak ada atas nama saya," kata dia.
Gaji dan tunjangan polisi
Urutan kepangkatan Polri terdiri dari tiga kelompok, yakni tamtama, bintara, dan perwira. Kepangkatan tersebut juga memengaruhi besaran gaji yang diterima. Berikut penjelasan rinciannya.
Ekskavator diduga milik Mustahir.
Di luar tunjangan, gaji pokok polisi secara umum tak jauh berbeda dari profesi TNI maupun pegawai negeri sipil (PNS) yang terbagi menjadi empat golongan. Gaji pokok polisi akan disesuaikan dengan pangkatnya.
Hal itu diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2019 tentang Perubahan Keduabelas atas Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2001 tentang Peraturan Gaji Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Selain menerima gaji pokok, anggota Polri juga menerima sejumlah tunjangan, yang besarnya pun bervariasi tergantung pangkat, jabatan, dan daerah penempatan.
Beberapa tunjangan yang melekat pada anggota Polri antara lain tunjangan kinerja, tunjangan keluarga, tunjangan lauk pauk, tunjangan jabatan, tunjangan khusus daerah Papua, hingga tunjangan daerah perbatasan.
Bagaimana Nasib Warga GMTD? PT Hadji Kalla Minta Kembalikan Tanah 4 Hektare |
![]() |
---|
Polda Sulsel Periksa Dosen QDB Soal Laporan Chat Goyang Rektor UNM |
![]() |
---|
Kronologi Lengkap PT Hadji Kalla Laporkan GMTD ke Polda Sulsel Dugaan Penipuan dan Penggelapan Tanah |
![]() |
---|
Respon GMTD Dilaporkan Hadji Kalla Kasus Penipuan dan Penggelapan di Polda Sulsel |
![]() |
---|
Dua Sanksi Menanti Rektor Prof Karta Jayadi Jika Terbukti Lecehkan Dosen UNM, Saling Lapor Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.