Pemilu 2024
Muhammad Ikram Tambah Daftar Putra Bupati Maju Pemilu 2024 Setelah Mitra MB, Izman, Arham, Dhevy
Putra Bupati Soppeng Andi Kaswadi Razak, Andi Muhammad Ikram menambah daftar putra kepala daerah maju Pileg 2024.
Putra Nurdin Abdullah, yakni Muhammad Fathul Fauzi Nurdin Abdullah yang gagal duduk sebagai legislator DPRD Sulsel.
Meski meraih suara pribadi cukup tinggi sebanyak 16.843 di Dapil IV DPRD Sulsel, caleg Partai Solidaritas Indonesia (PSI), ini tetap tak terpilih.
PSI hanya mendapatkan total akumulasi 20.049 suara.
Kursi terakhir diambil Partai Amanat Nasional (PAN) dengan akumulasi suara 24.586.
Putri Wali Kota Danny Pomanto, Aura Imandara, juga sempat mencoba peruntungan maju caleg DPR RI pada Pemilu 2019 lalu.
Hasil pemilu 2019, Aura Imandara rupanya tersingkir dari persaingan di Dapil I Sulsel melalui Partai Nasdem.
Aura Imandara kalah bersaing melawan Rapsel Ali, kakak kandung Bupati Selayar Muh Basli Ali sekaligus menantu Wakil Presiden KH Maruf Amin.
Luhur: Keistimewaan Berbeda
Pengamat politik Universitas Muhammadiyah Makassar Andi Luhur Prianto menilai, status “putra mahkota” atau putra kepala daerah memberi privilege atau keistimewaan yang berbeda.
Luhur menilai, para putra kepala daerah itu bisa memiliki akses dan lingkungan politik yang berbeda dengan calon yang berlatar belakang biologis lainnya.
Privilege yang dimiliki antara lain kemudahan akses untuk mobilisasi sumberdaya kekuasaan.
“Mereka bisa mengintegrasikan kegiatan-kegiatan bersifat soft-campaign dengan program-program pemerintah daerah. Beberapa putra kepala daerah ini malah telah memiliki otoritas informal untuk terlibat mengatur tata pemerintahan daerah,” kata Luhur saat dihubungi Selasa (25/4/2023).
Keistimewaan yang lain, kata Luhur, adalah lingkungan politik yang terbentuk terbentuk, akan memudahkan penerimaan dukungan.
Mereka sudah terbiasa membangun komunikasi politik sejak di lingkungan keluarga.
Tetapi, Akan tetapi Luhur menilai, tidak secara otomatis para putra kepala daerah ini bisa sukses.
Luhur mencontohkan pengamalan sejumlah putra kepala daerah saat bertarung pemilu atau Pilkada sebelumnya.
Beberapa putra mahkota ini gagal melanjutkan trah keluarganya.
Seperti Ashari Fakhsirie Radjamilo putra mantan Bupati Jeneponto, Natsir Ibrahim putra mantan Bupati Takalar, Irsan Galigo putra mantan Bupati Bone.
Mereka kalah saat bertarung pilkada serentak.
“Artinya tidak semua eksperimen politik putra kepala daerah ini bisa sukses. Ada juga kegagalan,” kata Luhur.
Luhur mengatakan, untuk situasi Pemilu dan pilkada 2024 juga berbeda.
Beberapa kepala daerah ini akan berakhir masa jabatannya sebelum pemilu legislatif dan pilkada serentak 2024.
Mereka tidak lagi di posisi sedang menjabat ketika Pemilu legislatif dan Pilkada 2024 berlangsung.
“Kekuatan utama di mobilisasi birokrasi dan program-program pemerintah daerah yang bersifat transaksional tidak lagi bisa diandalkan. Modal politik biologis saja tidak cukup. Semua kembali pada determinasi oligarki politik yang mendukungnya,” kata Luhur.
| Ingat Yusran Tajuddin Ketua KPU Bone Terseret Kasus Markup Suara Caleg Sulsel? Segera Disidang DKPP |
|
|---|
| Daftar 9 Caleg Terpilih Mundur Jadi Anggota DPRD Sulsel Demi Maju Pilkada, Siapa Calon Penggantinya? |
|
|---|
| Ketua Bawaslu Mardiana Rusli: Tidak Ada Larangan Penyelenggara Pemilu Bicara ke Media |
|
|---|
| Sosok Legislator PKS Nur Huda Waskitha Naik Motor Butut saat Pelantikan tapi Ternyata Jutawan |
|
|---|
| 8 Caleg Terpilih DPRD Sinjai Terancam Tak Dilantik, Dominasi Jagoan Nasdem-Golkar |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.