Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Demokrat Terang-terangan Tuduh PKN dan Moeldoko saat Anas Urbaningrum Bebas: Berhentilah Adu Domba

Demokrat merasa PKN dan Moeldoko membenturkannya dengan Anas Urbaningrum yang baru bebas gara-gara korupsi Hambalang.

Editor: Ansar
Kolase Tribun-timur.com
Partai Demokrat merasa risih dengan kelakukan Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) dan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko saat Anas Urbaningrum bebas. 

Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra menyatakan pimpinan dan kader partainya tak akan terpecah belah di tengah isu kemungkinan duet Anas Urbaningrum dan Moeldoko.

Isu tersebut bahkan disebut akan menggoyang kepengurusan Demokrat saat ini di bawah naungan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Herzaky menegaskan kubunya mendukung penuh kepemimpinan AHY dan seluruh kader Partai Demokrat di Indonesia satu suara mengusungnya sebagai Ketua Umum.

"Kami yakin Demokrat kompak dan solid, mendukung penuh kepemimpinan AHY. Di kongres (yang) memilih dan mengusulkan nama beliau hampir seratus persen. Suara dari bawah yang mengusulkan (AHY) untuk menjadi Ketum," jelasnya dalam laporan tim jurnalis KompasTV, Rabu (12/4/2023).

Selain itu Herzaky juga meminta agar Anas Urbaningrum tak dikaitkan lagi dengan AHY maupun Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Menurutnya, Anas tidak memiliki persoalan dengan mereka, melainkan dengan sejumlah pihak di KPK.

“Kalau bicara Anas tidak ada kaitan dengan AHY, dengan SBY, dengan Demokrat. Jadi janganlah dibentur-benturkan,” terangnya.

Herzaky juga optimistis AHY mendapat dukungan dari masyarakat. Hal itu tampak saat putra sulung SBY itu melakukan blusukan ke berbagai daerah dan disambut dengan antusias.

Sebelumnya, terdapat kabar bahwa Moeldoko akan mengakuisisi Partai Demokrat dengan menjadi Ketua Umum Partai berlambang mercy itu, versi KLB Partai Demokrat yang diselenggarakan pada tahun 2021 silam di Sibolangit, Sumatera Utara.

Selain itu, terjadi perseteruan sengit di kubu Partai, di mana Anas Urbaningrum pada tahun 2014 silam digadang-gadang akan menjadi Cawapres dari Partai tersebut.

Namun, langkah ini terhenti ketika Anas Urbaningrum terkena kasus Hambalang dan resmi menjadi tahanan KPK yang saat itu diketuai oleh Abraham Samad. (KompasTV)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved