Opini
Pengembangan Kompetensi SDM di Era Revolusi Industri 4.0 From ASN Encyclopedia
Perkembangan terbaru memandang karyawan bukan sebagai sumber daya belaka, melainkan lebih berupa modal atau aset bagi institusi atau organisasi.
La Ode Saiful M
Mahasiswa S2 LAN Makassar
TRIBUN-TIMUR.COM - Sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu faktor yang sangat penting bahkan tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi maupun perusahaan.
SDM juga merupakan kunci yang menentukan perkembangan perusahaan. Pada hakikatnya, SDM berupa manusia yang dipekerjakan di sebuah organisasi sebagai penggerak, pemikir dan perencana untuk mencapai tujuan organisasi itu.
Perkembangan terbaru memandang karyawan bukan sebagai sumber daya belaka, melainkan lebih berupa modal atau aset bagi institusi atau organisasi.
Karena itu kemudian muncullah istilah baru yaitu : H.C. atau Human Capital.
Di sini SDM dilihat bukan sekadar sebagai aset utama, tetapi aset yang bernilai dan dapat dilipatgandakan, dikembangkan dan juga bukan sebaliknya sebagai liability (beban,cost).
Di sini perspektif SDM sebagai investasi bagi institusi atau organisasi lebih mengemuka.
Pengertian SDM dapat dibagi menjadi dua, yaitu pengertian mikro dan makro.
Pengertian SDM secara mikro adalah individu yang bekerja dan menjadi anggota suatu perusahaan atau institusi dan biasa disebut sebagai pegawai, buruh, karyawan, pekerja, tenaga kerja dan lain sebagainya.
Sedangkan pengertian SDM secara makro adalah penduduk suatu negara yang sudah memasuki usia angkatan kerja, baik yang belum bekerja maupun yang sudah bekerja.
Sementara tujuan manajemen SDM adalah meningkatkan kontribusi produktif orang-orang yang ada dalam perusahaan melalui sejumlah cara yang bertanggung jawab secara strategis, etis, dan sosial.
Sistem Pengembangan ASN
Aparatur Sipil Negara (ASN) dihadapkan pada tantangan yang semakin kompleks, terutama dalam menjalankan perannya sebagai unsur pelaksana penyelenggaraan pemerintahan.
Posisi Indonesia dalam tataran global juga ditentukan oleh pembangunan sumber daya manusia terutama ASN sebagai pelayan publik, menyikapi tantangan tersebut dibutuhkan upaya pemerintah dalam upaya pengembangan kompetensi ASN yang terintegrasi.
Terdapat tiga hal yang patut diperhatikan dalam penerapan ASN Corpu ini.
Pertama, menjadikan organisasi pemerintah sebagai lokus sumber pembelajaran bagi ASN untuk mengembangkan diri sesuai dengan kebutuhannya, K/L/D dapat berperan menjadi center of excellence yang menjadi tempat ASN dalam mengembangkan kompetensi yang dibutuhkannya.
Kedua, bahwa model pembelajaran Corpu ini akan mengedepankan pembelajaran yang agile melalui pembelajaran mandiri dengan dukungan teknologi informasi, dan ketiga, membangun kolaborasi antar pemerintah pusat dan daerah sebagai upaya pengembangan kompetensi ASN yang terintegrasi.
Dalam tataran teknis, Konsep ASN Corpu ini akan menempatkan agenda prioritas pembangunan nasional sebagai sentral dari pegembangan kompetensi yang dibutuhkan ASN serta upayanya dalam memecahkan isu-isu strategis. Hal ini akan dimasukkan dalam pembelajaran Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I dan Tingkat II, dan Bangkom Strategis Lintas Instansi (BSLI).
Melalui Corpu Nasional diharapkan adanya pola pengembangan ASN yang terintegrasi secara nasional melalui kolaborasi berbagai stakeholders kementerian, lembaga maupun pemerintah daerah dan tentu saja menggandeng pihak swasta dan perguruan tinggi, sehingga melalui kolaborasi ini upaya pemerintah mewujudkan smart governance 2025 mendatang akan dapat diwujudkan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.