Perhimpunan Dokter THT Periksa 145 Tunagrahita di Makassar, Bagian Peringatan World Hearing Day
Perhimpunan Dokter Spesialis Telinga, Hidung, dan Tenggorokan Bedah Kepala Leher Indonesia ( PERHATI-KL ) Cabang Sulselbar
TRIBUN-TIMUR.COM - Perhimpunan Dokter Spesialis Telinga, Hidung, dan Tenggorokan Bedah Kepala Leher Indonesia ( PERHATI-KL ) Cabang Sulselbar, Maluku, Papua menggelar seremoni puncak peringatan Hari Pendengaran Sedunia atau World Hearing Day (WHD) pada Sabtu (18/3/2023).
Puncak peringatan WHD yang dihelat oleh PERHATI-KL merupakan rangkaian acara sosialisasi, edukasi, penyuluhan, dan pemeriksaan kesehatan telinga dalam rangka memperingati hari pendengaran sedunia.
Demikian siaran pers yang diterima Tribun-Timur.com.
Sasaran pemeriksaan pada hari ini adalah sebagai berikut:
* 70 tuna rungu dan 50 tuna grahita dari Peserta SLB Negeri 1 Makassar
* 10 peserta dari SLB-C Tunagrahita Yayasan Pembina Pendidikan Luar Biasa
* 10 peserta dari SLB-B Yayasan Pembina Pendidikan Luar Biasa
* 5 peserta dari SLB Negeri 2 Makassar.
Total sasaran sebanyak 145 orang.
"Kami mengkampanyekan pentingnya kesadaran dan kepedulian dalam menjaga kesehatan telinga dan mencegah gangguan pendengaran untuk mewujudkan sumber daya manusia yang unggul," ujar Ketua Panitia Pelaksana, dr. Rima Frisandi Olii, M.Kes, Sp.THTBKL.
Hadir dalam acara ini kepala sekolah SLB Negeri 1 Makassar, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel, dr. Hj. Rosmini Pandin, MARS, Ketua Departemen Ilmu Kesehatan THTBKL, DR. dr. Amsyar Akil, Sp.THTBKL, dan (K) Brochoesofagology.
Sebelumnya, Ketua PERHATI-KL Cabang Sulselbar, Maluku, dan Papua, Dr. dr. Masyita Gaffar, menjelaskan bahwa WHD diperingati setiap tanggal 3 Maret setiap tahun, dengan acara car free day, senam jantung sehat, pembagian leaflet, pemeriksaan kesehatan telinga, penyuluhan, dan zumba.
Rangkaian kegiatan yang sudah terlaksana antara lain skrining pendengaran pada bayi, penyuluhan di instansi pemerintah dan swasta, pemeriksaan kesehatan telinga, bersih-bersih telinga, podcast, siaran radio, dan live streaming.
Tema peringatan tahun ini adalah "Peduli Telinga dan Pendengaran Untuk Semua! Mari Kita Wujudkan."
Ditambahkan Ketua PERHATI-KL Sulselbar, Maluku, Papua, Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa gangguan pendengaran merupakan penyebab tertinggi keempat untuk disabilitas secara global. Dampak dari gangguan pendengaran sangat luas dan akan menurunkan kualitas sumber daya manusia.
Upaya penanggulangan gangguan pendengaran secara langsung bertujuan untuk mencapai Sustainable Development Goals, yang berkaitan dengan pengentasan mendapatkan pendidikan yang berkualitas, kesempatan akan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi.
Menurut WHO (Organisasi Kesehatan Dunia), saat ini tercatat 1,5 miliar orang atau 20 persen dari populasi global, hidup dengan gangguan pendengaran hingga tahun 2050.
WHO memperkirakan 700 juta orang akan mengalami gangguan pendengaran.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.