Opini
Refleksi Hari Perempuan Internasional 2023: Surat Terbuka untuk Mbak Gita Savitri
Ada seorang perempuan yang sedang berjuang menjadi Ibu yang baik, dan berusaha bertanggung jawab melakukan apapun demi anak-anak mereka.
Saya paham, Mbanya ingin menyampaikan kepada orang-orang, bahwa ada loh , orang-orang yang seperti Mba Gita, yang berdiri dan hidup atas prinsip mereka sendiri.
Saya paham Mbanya ingin menyampaikan jika banyaknya anak-anak yang terlantar, sebab sedari awal orang tuanya, tidak memiliki kesiapan sebelum memilih untuk melahirkan anak-anak mereka. Misalnya: kesiapan mental, fisik, materi dan lainnya.
Saya juga sangat paham, jika Mba Gita juga ingin menyampaikan, bahwa punya anak itu kita harus bertanggung jawab, karena mengurus anak itu tidak gampang.
Tapi Mba Gita tidak perlu menyebarkan pendapat bahwasanya anak itu beban, seolah-olah orang akan menyesal punya anak, cukup sampaikan lebih ramah lagi, karena kebahagiaan orang-orang berbeda-beda.
Sebab ada seorang perempuan yang sedang berjuang menjadi Ibu yang baik, dan berusaha bertanggung jawab melakukan apapun demi anak-anak mereka.
Kebahagiaan mereka ada pada anak-anak mereka, sampai melihat mereka sukses. Maksudnya ialah, sampaikan saja seperlunya.
Sehingga tidak ada ibu-ibu yang menyesal telah melahirkan anak-anak mereka, atau calon Ibu tidak sekedar ikut-ikutan.
Respon Gita Savitri
Saya memantau setiap episode dari akun channel youtube Mba Gita. Salah satunya persoalan respon Mba terhadap komentar seorang netizen yang mengaku bahwa dirinya tampak lebih tua dibanding Mba Gita padahal dia jauh lebih muda.
Kemudian Mba merespon dengan tidak punya anak Mba menunda penuaan, bisa tidur selama 8 jam setiap hari, tanpa stres mendengar anak-anak teriak. Dan ketika akhirnya mendapat kerutan, uangnya untuk membayar botox.
Sebenarnya tidak ada yang mempersoalkan Mbanya mau memilih punya anak atau tidak itu urusan Mba Gita. Yang menjadi persoalan ialah cara meresponnya sebab Mbanya lupa jika setiap ucapan yang dilempar di media bisa digoreng oleh siapa saja yang melihatnya. Mba Gita lupa kalau itu salah satu resiko menjadi publik pigur.
Childfree
Fenomena childfree menjadi topik yang hangat diperbincangkan di media sosial. Namun, childfree bukanlah konsep yang baru di Indonesia.
Beberapa pasangan suami istri punya alasan tersendiri mengapa mereka memutuskan tidak memiliki anak walau sudah bertahun-tahun menikah.
Dating coach Kei Savourie (42) dan istrinya Lilia (40), seorang pengusaha aksesoris (BBC News Indonesia, 2023). Merupakan pendiri akun Childfree Life Indonesia yang kini memiliki 2.641 pengikut.
Mengenang Dr Aswar Hasan: Dedikasi hingga Akhir Hayat dan Persahabatan Abadi |
![]() |
---|
Belajar dari Dunia: Mengapa Indonesia Perlu Menjaga Keragaman Beragama? |
![]() |
---|
PMK 37/2025 dan Tantangan Pajak Digital: Marketplace Menjadi Pemungut Pajak Penghasilan Pasal 22 |
![]() |
---|
Puang Ramma Muassis NU |
![]() |
---|
PBB Naik: Saatnya Warga Melawan Lewat Jalur Hukum |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.