Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilgub Sulsel 2024

Safari Politik Calon Penantang Andi Sudirman: Danny Pomanto ke Toraja, IAS ke Enrekang

Jika maju calon Gubernur Sulsel, maka IAS dan Danny Pomanto berpeluang jadi calon penantang Andi Sudirman Sulaiman.

Editor: Ari Maryadi
Tribun Timur
Kolase foto Ilham Arief Sirajuddin (IAS), Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman dan Wali Kota Makassar Danny Pomanto. Jika maju calon Gubernur Sulsel, maka IAS dan Danny Pomanto berpeluang jadi calon penantang Andi Sudirman Sulaiman di Pilgub Sulsel 2024. 

Di mata pengusaha ini, kematangan itu tercipta dari perjalanan panjang IAS sebagai pemimpin.

"Jadi, insya Allah saya merasa begitu yakin bahwa di 2024 mendatang, pilgub Sulsel menjadi pintu jatah rezeki IAS untuk memimpin Sulsel," terangnya.

Sebagai figur cagub, ada sejumlah alasan mengapa IAS dinilai publik Sulsel sebagai pemimpin matang. Baik dari sisi pengalaman birokrasi maupun politik.

IAS wali kota Makassar 2004-2014 dengan taburan prestasi menonjol.

Pernah mengantar pertumbuhan ekonomi Makassar menyentuh angka dua digit di tahun 2008, mengalahkan Tiongkok.

IAS juga sempat masuk nominasi wali kota terbaik dunia 2014 versi worldmayor.com, bersama wali kota Bandung Ridwan Kamil dan wali kota Surabaya Tri Rismahirini.

Mereka dinominasikan sebagai wakil dari benua Asia ketika itu.

Bukan itu saja, IAS dinobatkan sebagai 10 Tokoh TEMPO 2008 bersama 9 kepala daerah lainnya.

Itu tidak lepas dari keberhasilan sosok yang dijuluki Bapak Pembangunan Kota Makassar itu menyulap lapangan Karebosi menjadi lapangan sepak bola pertama di Indonesia yang memiliki basement pusat perbelanjaan modern.

Dan itu tanpa mengganggu APBD sama sekali.

Kesuksesan serupa juga IAS tunjukkan saat sukses merevitalisasi Pantai Losari menjadi ikon kota Makassar. Lagi-lagi tanpa mengganggu APBD.

Akumulasi deretan kesuksesan itulah yang mengantar IAS meraih penghargaan Bintang Jasa Utama dari Presiden RI (2011).

Bintang Jasa adalah tanda kehormatan yang diberikan Pemerintah Republik Indonesia untuk menghormati seseorang atas jasa dan perjuangannya. Peraihnya berhak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan.

Di jalur politik, IAS pernah memimpin organisasi pemuda besar seperti AMPI Sulsel.

Pernah menjadi Ketua DPD I Golkar Sulsel maupun Ketua DPD Demokrat Sulsel. Bahkan sempat duduk sebagai anggota DPRD Sulsel (1999).

Di kancah pertarungan pilkada, selain duduk sebagai wali kota dua periode, IAS punya pengalaman sebagai calon gubernur Sulsel 2013 berpasangan dengan Dr Aziz Qahhar Mudzakkar (AQM). (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved