Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

TPA Tamangapa

Antrean Truk Sampah Mengular di TPA Tamangapa Makassar

Antrean tersebut mengular hingga ke jalanan yang menyebabkan arus lalu lintas sedikit terhambat.

Penulis: M Yaumil | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/M YAUMIL
Truk sampah mengantre masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA) Tamangapa, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Kamis (2/3/2023) siang. Antrean tersebut mengular hingga ke jalanan yang menyebabkan arus lalu lintas sedikit terhambat. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Mobil angkut sampah berbaris mengantre masuk di tempat pembuangan akhir (TPA) Tamangapa, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Kamis (2/3/2023) siang.

Sekitar 10 truk sampah antre untuk membuang sampahnya.

Antrean tersebut mengular hingga ke jalanan yang menyebabkan arus lalu lintas sedikit terhambat.

Karena mobil yang antre mengambil satu badan jalan sehingga pengendara lain harus bergantian.

Kepala UPTD TPA Tamangapa Nasruddin mengatakan menyelesaikan permasalahan itu butuh waktu.

Pekerjaan di dalam TPA tak pernah berhenti, namun tidak menyelesaikan masalah.

Baik masalah macet maupun berkaitan langsung degan volume sampah.

"Dari 14 kecamatan hanya tiga yang bolehkan saya libur. Jadi saya jalan terus, tapi maaf persoal antrean itu susah untuk langsung selesai," katanya.

Persoalan sampah memang menjadi problem tersendiri di Kota Makassar.

Pasalnya, belum ada solusi yang efektif menalangi masalah ini.

Terbukti dari luasan TPA kini sudah mencapai 16,8 hektare.

Walaupun demikian, Nasruddin berkata bahwa ada satu program pemerintah yang bisa jadi solusi.

Yaitu program pembangkit listrik dari sampah.

Menurutnya, program itu jadi solusi yang masuk akal dan dapat dilakukan secara bertahap.

"Mudah-mudahan bulan ini sudah keluar pengumumannya. Program pembangkit listrik dari sampah," jelasnya.

"Kalau sudah jalan itu program, ini sampah-sampah habis semua," sambung pria akrab disapa Nas.

Nas menerangkan masalah sampah bukan tanggung jawab sepenuhnya dari UPTD TPA.

TPA bukan solusi mengurusi sampah.

Baca juga: Perilaku Warga Memilah Sampah di Negeri Sakura

Baca juga: Jelang Peringatan Hari Jadi Sinjai, Warga Keluhkan Banyak Sampah Tidak Terangkut

"TPA itu bukan solusi permasalahan sampah, apalagi mau perluasan lahan, tidak ada habisnya, harus dari intinya," terangnya.

Setiap hari ada empat eskavator yang bekerja mengeruk sampah.

Pekerjaan dibagi dua shift, pertama pukul 08.00 Wita sampai pukul 20.00 Wita. Disambung pukul 20.00 Wita sampai pukul 08.00 Wita.

Jalur pembuatan sampah terbagi dua, pertama jalur truk sampah dari kecamatan dan jalur untuk truk tangkasaki.

Sebagai informasi, salah satu alasan Pemerintah Kota Makassar tak mendapat penghargaan Adipura karena problem pengelolaan sampah yang belum maksimal.(*)

Laporan Wartawan Tribun Timur, M Yaumil

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved