TPA Tamangapa
Investor Janjikan Energi Listrik 20 Mega Watt ke Pemkot Makassar, Hasil Olah Sampah TPA Tamangapa
Setiap harinya, sampah yang masuk di TPA Makassar hanya sekitar 900 ton sehari.
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - PT Manggala Energi Perkasa melakukan audience ke Pemerintah Kota Makassar, Rabu (4/10/2020).
PT Manggala Energi Perkasa berkolaborasi dengan perusahaan China National Electric Engineering CO. LTD, audience ini terkait pengelolaan sampah menjadi energi listrik.
Baca juga: Bantu Tangani Covid-19: Uniqlo Indonesia Serahkan 293.000 APD ke Pemkot Makassar
Baca juga: 117 Inovasi Unggulan Pemkot Makassar DiIkutkan dalam Award Kemendagri, Apa Saja?
Direktur PT Manggala Energi Perkasa, Ziaul Haq, terkait pengolahan sampah menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa), pihaknya bisa memproses sampah hingga lebih 1000 ton per harinya.
Sementara perharinya, sampah yang masuk di TPA Makassar hanya sekitar 900 ton sehari.
"Jadi melalui alat pengolahan sampah, kami akan mengolah sampah menjadi tenaga listrik," ujar Ziaul Haq.

"Dan sisa pembakaran sampah bisa kami manfaatkan menjadi batako, pengerasan jalan, dan bahan baku semen," lanjutnya.
Ia menambahkan, dengan kerjsama ini, Pemkot Makassar bisa memberi penambahan listrik 20 Mega Watt (MW).
Sementara itu Plt Kepala DLH, Muhammad Mario mengungkapkan, bahwa saat ini TPA Makassar memang butuh pengelolahan yang berbeda, untuk menekan jumlah sampah yang sudah over kapasitas.
"Seperti yang kita ketahui sendiri, bahwa kondisi sampah di TPA kita memang sudah sangat memprihatinkan," jelasnya.
"Sehingga kita memang memerlukan teknologi-teknologi baru dalam melakukan pengolahan sampah," jelasnya.
Namun, pihaknya masih perlu melakukan pengkajian atas hal ini.
Sebab dana investasi mencapai triliunan rupiah dan PT Manggala Energi Perkasa bukanlah satu-satunya perusahaan yang menawarkan sistem pengolahan PLTSa ini.
"Ini nanti kita akan kordinasikan ke Walikota dulu, apakah pemerintah bisa menanggung konsekuensi anggarannya atau tidak, karena jika ditaksir ini dananya bisa lebih Rp 1 triliun," ujarnya.
Apabila disanggupi baru kita akan melakukan uji kelayakan, perusahaan mana yang paling cocok untuk kita ajak bekerjasama, karena yang menawarkan tidak hanya satu ini.
Wacana TPA Dipindahkan