Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Asrorun Niam Kenang Prof KH Ali Yafie Semasa Hidup, Teguh Pendirian, Santun dan Gaya Hidup Sederhana

Kabar wafatnya Prof Yafie didengarkan Asrorun Niam Sholeh saat berada di Madinah al-Munawwarah untuk melaksanakan ibadah umrah dan ziarah Rasulullah S

Editor: Ansar
Kolase Tribun-timur.com
Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat menjenguk mantan Ketum MUI 1998-1999, KH Ali Yafie yang tengah di Rumah Sakit Premier Bintaro, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (16/2/2022) kemarin. (Biro Pers Setwapres) 

TRIBUN-TIMUR.COM - Ketua MUI Bidang Fatwa Asrorun Niam Sholeh mengenang Prof. KH. Ali Yafie semasa hidupnya.

Asrorun Niam Sholeh menyampaikan rasa duka atas wafatnya Prof KH Ali Yafie pada 25 Februari, lalu.

Kabar wafatnya Prof Yafie didengarkan Asrorun Niam Sholeh saat berada di Madinah al-Munawwarah untuk melaksanakan ibadah umrah dan ziarah Rasulullah SAW.

"Inna lillahi wa Inna Ilaihi Rajiun. Saya mendengar kabar wafatnya Abah Prof Ali Yafie, saat berada di Madinah al-Munawwarah," kata Asrorun, Senin (27/2/2023).

Asrorun mengatakan, dirinya langsung mengajak anak-anaknya untuk shalat ghaib dan mendoakan sosok ulama yang inspiratif KH. Ali Yafie.

Dalam kesempatan itu, dia juga bercerita kepada anak-anaknya, pentingnya meneladani sosok KH Ali Yafie yang alim, allamah, teguh pendirian, namun sangat santun dan tetap sederhana dalam gaya hidup.

"Mata saya berkaca-kaca, pikiran saya menerawang jauh, membayangkan sosok ulama kharismatis, luas pengetahuan keagamaannya, halus sikap dan tutur katanya, sistematis bahasanya, sederhana penampilannya, dan teguh pendiriannya.

Beliau adalah sosok ulama yang sangat dalam ilmunya, menguasai sangat mendalam tradisi keilmuan salaf, yang menjadi salah satu ciri khas ulama tradisional," terangnya.

Dia menambahkan, sosok KH Ali Yafie juga diterima banyak kalangan Islam dari berbagai kelompok dan golongan. 

Di NU, ulama karismatik itu memperoleh amanah puncak organisasi sebagi Rais Am PBNU. Posisi atau maqam tertinggi organisasi yang disebut oleh KH Ma'ruf yang hanya bisa ditempati oleh shahibul maqam. 

Namun, KH Ali Yafie mengundurkan diri dari jabatan Rais Am demi sebuh prinsip, karena isu SDSB yang pernah menyasar pengurus tanfidziyah PBNU.

Posisinya kemudian digantikan oleh KH. Ilyas Ruchiyat, pimpinan Pesantren Cipasung Tasikmalaya. 

Di MUI, KH Ali Yafie juga memperoleh amanah tertinggi sebagai Ketua Umum MUI, 1998 - 2000. Di Munas 2000, beliau tidak berkenan untuk diperpanjang. 

Akhirnya Munas menetapkan KH. Ahmad Sahal Mahfudh menjadi Ketua Umum penggantinya.

Di zaman KH Ali Yafie memimpin MUI, inisiasi berdirinya Dewan Syariah Nasional (DSN MUI) dimulai; lembaga yang secara khusus bertugas membahas dan menetapkan fatwa-fatwa produk ekonomi dan keuangan syariah.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved