Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Toko Pecah Belah Terbakar

Tim Laboratorium Forensik Polda Sulsel Periksa 2 Saksi Terkait Kebakaran Toko Pecah Belah Batangase

Tim Laboratorium Forensik Polda Sulsel mulai memeriksa lokasi kebakaran toko pecah belah di Batangase Maros, Rabu (22/2/2023).

Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Muh Hasim Arfah
tribun timur/nurul hidayah
Tim Laboratorium Forensik Polda Sulsel mulai memeriksa lokasi kebakaran toko pecah belah di Batangase Maros, Rabu (22/2/2023). 

TRIBUNMAROS.COM, MAROS - Tim Laboratorium Forensik Polda Sulsel mulai memeriksa lokasi kebakaran toko pecah belah di Batangase Maros, Rabu (22/2/2023).

Pemeriksaan ini untuk menggali penyebab utama kebakaran terbesar dan terlama di Kabupaten Maros.

Kasubid fisika Digital Forensik, Kompol Wiji Purnomo menyebutkan hingga saat ini pihaknya telah memeriksa dua orang saksi.

"Saat ini belum bisa kita sampaikan hasilnya. Kami masih melakukan penyelidikan, sudah ada 2 orang saksi yang diperiksa," katanya. 

Sementara itu, setelah empat hari berjibaku melawan api, 90 persen petugas pemadam kebakaran di toko grosir pecah belah di Batangase Maros pun telah ditarik mundur.

Penarikan petugas pemadam dilakukan usai api ini dinyatakan padam.

Baca juga: Api Telah Padam, Petugas Damkar Maros Masih Siagakan 3 Armada dan 21 Personel di Toko Pecah Belah

"Kita sudah melakukan tugas selama 4 hari, dari Minggu pukul 15.00 WITA hingga sekarang. Kami akan menarik sebagian anggota kami, sekitar 90 persen," tutur Kepala Polisi Pamong Praja, Pemadam Kebakaran dan Penyelamat Kabupaten Maros, Muhammad Jufri.

Meski begitu, ia tetap menyiagakan 3 armada damkar di lokasi.

"Kita masih stand by tiga armada, 21 personel. Satu penembak dan dua penyuplai, untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Kalau status terkini, itu sudah padam," katanya.

Ia menuturkan selama empat hari terakhir, api di lokasi ini memang sempat dijinakkan beberapa kali.

"Kondisi api selama empat hari ini memang timbul tenggelam, kadang sudah dikira padam, tidak lama berkobar lagi," katanya.

Ia pun mengaku ada beberapa kendala selama proses pemadaman.

Baca juga: Dampak Kebakaran Toko Pecah Belah di Batangase Maros, Warga Sekitar Mengeluah Sesak Nafas

Salah satunya akses untuk ke TKP yang sangat sempit sebab berada di tengah pemukiman padat penduduk.

Kemudian sumber air di sekitar lokasi kejadian sangat terbatas.

"Terakhir, material di toko ini adalah plastik sehingga sangat mudah untuk terbakar dan sulit dipadamkan," imbuhnya.

Atas insiden ini, ada dua rumah yang ikut terdampak.

"Dua rumah ini, satunya terbakar pada bagian wc, satunya lagi di bagian dapur," sebutnya.

Mantan Camat Moncongloe itu menambahkan kerugian atas kebakaran ini mencapai Rp50 miliar.

Sementara itu, untuk penyebab kebakaran diduga akibat korsleting listrik.

"Penyebab kebakaran sampai saat ini belum dipastikan, namun dari beberapa informasi, katanya akibat korsleting listrik," katanya.(*)

Baca juga: Perdana Usai Covid-19, 162 Wisman Pelesiran di Bantimurung Maros

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved