Telusuri Medan Berlumpur dengan Traktor, Pantarlih Jeneponto: Ikhlas Demi Bangsa

JENEPONTO, TRIBUN-TIMUR.COM - Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel) memiliki kisah unik saat melakukan Pencocokan dan Penelitian (Coklit).

Pantarlih tersebut bernama Wahyu (18) harus menggunakan mesin tani (traktor) untuk melintasi jalan berlumpur.

Hal itu dilakukan agar tiba di wilayah tugasnya di Lingkungan Bonto Barakka, Kecamatan Bangkala Barat, Jeneponto. 

"Karena memang nda bisa naik kendaraan disitu selain itu (traktor), susah dijangkau," kata Wahyu melalui via telepon, Selasa (21/2/2023).

Meski Traktor tersebut merupakan milik warga yang melintas, namun kesempatan itu tak diisia-siakan Wahyu. 

Apalagi, sejak beberapa hari terakhir, wilayahnya kerap dilanda hujan hingga menyebabkan jalanan berlumpur (licin).

"Sekitar 500 meter, ada kutemani, ada yang mendorong, luar biasa jalanannya apalagi kalau hujan," lanjutnya.

Baca juga: Cerita Petugas Pantarli KPU Bulukumba, Temukan Warga Sakit dan Dibawa ke Klinik

Sebagai unjung tombak penyelenggara pemilu, ia lantas bangga dan bertanggung jawab penuh atas tugas itu.

Bahkan, ia menyadari hal tersebut belum seberapa dengan perjuangan pantarlih di luar wilayahnya.

"Ikhlas demi bangsa dan negara Kareng," pungkasnya. 

Untuk diketahui, kejadian unik tersebut dialami Wahyu bersama rekannya pada Minggu (19/2/2023).

Di wilayah tugasnya (TPS 11), Wahyu akan melakukan coklit kurang lebih 300 orang yang merupakan daftar potensial calon pemilu tahun 2024 mendatang. (*)

Laporan Kontributor Tribun-Timur.com, Muh Agung Putra Pratama