Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilpres 2024

Demokrat Pastikan Rencana untuk Anies Baswedan Berjalan, Erwin Aksa Ungkit Soal Utang di Pilkada DKI

Ia menyampaikan dukungan partainya kepada Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (Bacapres) sudah jelas dan sah.

Editor: Ansar
Tribunnews.com
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyapa pendukung sebelum pertemuan tertutup di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Jumat (7/10/2022). Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat mengungkapkan bahwa dukungan partainya kepada Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (Bacapres) sudah jelas dan sah. 

"Jadi hari ini saya ingin mengatakan bahwa koalisi Anies Baswedan belum terbentuk. Jadi yang ada hanya pernyataan-pernyataan para ketua umum Partai Demokrat, AHY menyatakan mendukung Anies itu kita tidak tau," ujar Ahmad Ali saat dikonfirmasi, Sabtu (11/2/2023).

Ali menuturkan bahwa saat ini baru NasDem yang telah memberikan dukungan kepada Anies Baswedan secara resmi yang diputuskan melalui forum Rapimnas Partai NasDem.

Dalam waktu dekat, kata Ali, dirinya mendengar bahwa baru Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang bakal segera menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) untuk mendeklarasikan diri mendukung Anies Baswedan menjadi capres 2024.

"Mekanisme pengambilan mendukung Anies itu lewat apa? itu apakah mekanisme pengambilan keputusan di partai Demokrat itu hanya seperti itu atau dibawa di forum resmi," ujarnya.

Erwin Aksa pasang badan

Erwin Aksa menanggapi soal beredarnya surat pernyataan pengakuan utang Anies Baswedan ke Sandiaga Uno.

Dalam surat yang hanya ditandatangani Anies Baswedan tersebut, diakui bahwa dirinya meminjam uang untuk kepentingan Pilkada DKI 2027 senilai Rp 92 miliar kepada Sandiaga Uno dan pihak lainnya.

Erwin Aksa yang merupakan Eks Tim Relawan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada Pilkada DKI 2017 ini merasa kaget namanya dibawa-bawa dalam surat perjanjian itu.

"Kita tidak tahu tahu karena kita bukan tim sukses. Kita relawan saat itu," ujar Erwin Aksa ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Minggu (12/2/2023) malam.

Seperti diketahui, surat perjanjian itu terdiri dari tujuh poin. Pada poin kelima nama Erwin Aksa dan ayahnya Aksa Mahmud tertera, disebutkan bahwa:

"Bapak Sandiaga S. Uno mengetahui bahwa baik Dana Pinjaman I, Dana Pinjaman II maupun Dana Pinjaman III ini bukanlah untuk kepentingan pribadi Saya namun diperlukan sebagai dana Kampanye Pilkada DKI 2017 karena dana yang dijanjikan oleh Bapak Aksa Mahmud/Erwin Aksa ("Pihak Penjamin"), berdasarkan kesepakatan antara Bapak Aksa Mahmud dengan Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Gerindra yang mana Saya tidak menghadiri pertemuan/kesepakatan tersebut, sampai saat ini belum juga tersedia".

Erwin Aksa mengatakan tidak pernah melihat perjanjian yang dimaksud.

Dia juga heran mengapa namanya dicatat sebagai penjamin dalam surat yang beredar itu.

Apalagi pada poin keempat dalam surat itu disebutkan Anies Baswedan mengakui total meminjam dana sebesar Rp 92 miliar pada putaran pertama Pilkada DKI 2017.

 "Perjanjian Rp 92 miliar itu saya tidak tahu dan saya baru tahu itu," kata Erwin Aksa.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved