Putra Lutim Jadi Danyon Kopassus
Cerita Kakak Danyon Kapassus Mayor Inf Edy Wahyu Satriyadi: Dia Suka Kumpul Artikel Tentara
Bangga, putra asal Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel) berhasil menduduki jabatan elit di pasukan baret merah Kopassus.
Penulis: Ivan Ismar | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUNLUTIM.COM, MALILI - Bangga, putra asal Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel) berhasil menduduki jabatan elit di pasukan baret merah Kopassus.
Namanya, Mayor Inf Edy Wahyu Satriyadi yang dilantik sebagai Komandan Batalyon 11 Grup 1 Kopassus/Atulo Sena Baladika, Rabu, (1/2/2023).
Upacara serah terima jabatan (Sertijab) dipimpin langsung oleh Komandan Grup 1 Kopassus, Kolonel Inf Romel Jangga Wardhana di Lapangan Hijau Grup 1 Kopassus, Serang, Banten.
Mayor Inf Edy menggantikan Danyon sebelumnya yang dijabat Mayor Inf Wirahady Harahap.
Mayor Inf Edy Wahyu Satriyadi anak bungsu dari tiga bersaudara pasangan H Burahim Badulo dan Hj Emy Suyato.
Kakak perama Mayor Inf Edy bernama Hj Gita Ikayani, SSTP, MSi bekerja sebagai KA UPT Samsat Bantaeng.
Sementara kakak kedua Mayor Inf Edy bernama Rahmi Triyulin, SE, M,Ak adalah Kabid Pelaporan Badan Keuangan Pemkab Luwu.
Ayah Mayor Edy adalah pensiunan karyawan PT Inco (Vale) di Sorowako, Kecamatan Nuha, Luwu Timur. Ibunya seorang ibu rumah tangga.
Mayor Inf Edy adalah cucu dari Kapten Badulo, seorang tentara yang berjuang sejak zaman penjajahan.
Sejak kecil, Mayor Inf Edy sudah menunjukkan ketertarikannya dengan tentara, ia sudah berniat ingin menjadi seorang prajurit.
Sang kakak Gita Ikayani mengatakan, semasa kecil adiknya tersebut orangnya semangat dan sering juara kelas.
Mayor Edy sekolah mulai dari TK, SD, SMP dan SMA di Sorowako, yaitu Yayasan Pendidikan Sorowako (YPS) Sorowako.
Mayor Edy sudah menunjukkah karekater pemimpin sejak masih sekolah, saat SMA YPS, dia menjabat sebagai ketua OSIS.
Mayor Edy saat bersekolah adalah anak berprestasi juga di bidang olahraga seperti basket dan aktif di organisasi sekolah.
"Mayor Edy hobi dengan tentara, yang jelas sejak SD, SMP sampai SMA sih, sering kumpulkan artikel-artikel tentang militer dan dia memang paling suka dengan kopassus sejak kecil," kata Gita Ikayani.
"Jadi adik saya ini memang niatnya pengen jadi tentara sejak kecil," kata Gita Ikayani, Jumat (3/2/2023) kepada Tribun Timur.
Gita mengatakan, adiknya sampai izin ke guru untuk mendaftar menjadi tentara di Kodim Kota Palopo.
"Tes masuk tentara sebelum ujian ebtanas waktu itu yah, jadi sebelum ebtanas sudah berangkat, jadi memang fokusnya saat itu mau jadi tentara," ujar Gita Ikayani.
"Jadi daftarnya berjenjang, daftar di Kodim Palopo, kemudian di provinsi (Kodam VII Wirabuana saat itu)," kata Gita Ikayani.
Orang tua dan saudara Mayor Inf Edy Wahyu Satriyadi sangat bangga.
Mereka tidak membayangkan si bungsu menjabat sebagai Komandan Batalyon 11 Grup 1 Kopassus/Atulo Sena Baladika.
"Saya bangga, pasti luar biasa sekali, tidak pernah bayangkan, tapi sampai pada posisi ini subhanallah. Kita kemarin hadir semuanya saat beliau dilantik," kata Gita Ikayani.
Perjalanan Mayor Inf Edy Wahyu Satriyadi Daftar Taruna
Mayor Inf Edy Wahyu Satriyadi adalah perwira TNI kelahiran Luwu Timur 15 Oktober 1984.
Ketika muda, Mayor Inf Edy Wahyu Satriyadi harus menempuh perjalanan darat sejauh kurang lebih 600 km dari kampungnya di Sorowako, Luwu Timur menuju Ibu Kota Sulawesi Selatan, Makassar.
Tujuannya, mendaftar menjadi taruna Akademi Militer, Magelang melalui Kodam XVI/Wirabuana (sekarang Kodam XIV/Hasanuddin).
Rute darat Paros – Palopo ditempuh sekitar 12 jam.
Tak heran jika ia bolos sekolah, dan mengakibatan sering tertinggal pelajaran.
“Tapi saya selalu izin kepada Wali Kelas,” kata Edy Kamis (2/2/2023).
Usaha penghobi sepakbola dan basket ini tak sia-sia.
Ia lolos masuk seleksi Akmil, dan lulus tahun 2006.
Tak hanya itu, dari 294 teman satu lichting, 31 orang di antaranya terpilih menjadi perwira korps baret merah.
“Saya termasuk prajurit Komando angkatan 87,” tuturnya.
Sejak Letnan Dua hingga Kapten, ia tergabung dalam Grup 1 Kopassus.
Setelah mengikuti Pendidikan lanjutan Perwira 2/Diklapa 2 dan berpangkat mayor, Edy dipindahtugaskan ke Pusdiklatpassus Kopassus sebagai Komandan Kursus TBM dan Para Dasar.
Bidang yang berkaitan dengan airborne dan dunia terjun payung.
Suami dari Siti Meiliza Putri Hapsari yang telah dikaruniai dua orang anak ini, tercatat lulus Sesko Tahun 2020 (angkatan 59) dengan predikat terbaik ke-3.
Jabatan sebelum Danyon 11 Grup 1 Kopassus adalah Pabandya Binkar Spers Kopassus.
Sebagai pasukan elite, sejumlah penugasan telah dilakoni dengan baik.
Di antaranya, operasi Papua dan Ekspedisi NKRI.
Di luar negeri, ia pernah mendapat penugasan ke sejumlah negara.
Antara lain Australia, Malaysia, Thailand, dan Filipina.
Batalyon 11 Grup 1 Kopassus dengan semboyankan "ATULO SENA BALADIKA" yang memiliki arti “Prajurit pilihan yang tak tertandingi".
Sejumlah elite militer pernah menduduki jabatan yang kini disandang oleh Mayor Edy Wahyu Satriyadi, antara lain Letjen TNI Purn Letnan Jenderal TNI Sjafrie Sjamsoeddin (Wamenhan 2010 – 2014).
Nama lainnya Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo (Kasad 2011 – 2013) dan Letjen TNI Purn Doni Monardo (Kepala BNPB 2019 – 2021, Ketua Umum PP PPAD 2021 – 2026).
Sedangkan, pejabat militer mantan Danyon 11 Grup 1 Kopassus yang masih aktif adalah Kepala BAIS TNI, Letjen TNI Rudianto dan Irjenad Letjen TNI Richard T.H Tampubolon. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.