Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kinerja Industri Jasa Keuangan Sulsel

Pertumbuhan Kredit Perbankan Sulsel Lebih Tinggi dari Penghimpunan DPK, Tertinggi Kredit Usaha Kecil

Pertumbuhan tertinggi terdapat pada kredit usaha mikro 37,86% yoy menjadi Rp25,58 triliun.

Editor: Ina Maharani
tribun timur/m yaumil
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 6 Sulawesi Maluku dan Papua, Darwisman 

Makassar, Tribun - Kondisi perbankan di Sulawesi Selatan posisi Desember 2022 tumbuh positif.

Hal ini ditopang fungsi intermediasi yang tinggi dan disertai tingkat risiko yang tetap aman.

Demikian dipaparkan Kepala Otoritas Jasa Keuangan Regional 6 Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua) Darwisman dalam rilis yang diterima Jumat (27/1)

Meski demikian, pertumbuhan kredit perbankan  lebih tinggi dibandingkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK).

Penyaluran kredit perbankan tercatat tumbuh 7,56 persen yoy menjadi Rp139,29 triliun, terdiri dari kredit produktif Rp75,78 triliun dan kredit konsumsi Rp63,51 triliun.

Adapun penghimpunan DPK hanya tumbuh 2,37 persen dengan nominal Rp116,99 triliun, terdiri dari giro Rp17,79 triliun, tabungan Rp72,44 triliun, dan deposito Rp26,76 triliun.

Berdasarkan sektor lapangan usaha, pertumbuhan kredit dengan share tertinggi yakni sektor perdagangan 26,09persen (5,44persen yoy), sektor petanian, perburuan dan kehutanan 7,84persen (28,63persen yoy), dan industri pengolahan 4,42persen (14,73persen yoy).

Adapun pada sektor bukan lapangan usaha, kredit untuk pemilikan peralatan rumah tangga lainnya dan untuk pemilikan rumah tinggal tumbuh masing-masing 4,32persen yoy dan 4,93persen yoy dengan share masing-masing 18,58persen dan 14,13persen.

Kredit UMKM

Sementara realisasi kredit kepada UMKM di Sulsel tumbuh 10,66persen yoy menjadi Rp55,09 triliun.

Pertumbuhan tertinggi terdapat pada kredit usaha mikro 37,86persen yoy menjadi Rp25,58 triliun.

Adapun kredit usaha kecil mengalami kontraksi sebesar 5,15persen yoy menjadi Rp19,19 triliun dan penyaluran kredit usaha mikro menengah juga mengalami kontraksi
sebesar 6,18persen yoy yakni menjadi 10,31 triliun.

Kredit Restrukturisasi Perbankan menunjukkan trend yang menurun.  Tren kredit restrukturisasi menunjukkan penurunan yang cukup signifikan.

Total kredit restrukturisasi Bank Umum posisi Desember 2022 sebesar Rp17,58 triliun, turun sebesar Rp6,84 triliun atau mengalami penurunan 28,00persen secara yoy jika dibandingkan posisi Desember 2021.

Penurunan kredit restrukturisasi sebagian besar terjadi di hampir seluruh sektor ekonomi.

Hal ini menunjukkan pemulihan perekonomian wilayah Sulawesi Selatan semakin membaik.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved