Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

IKN

Gubernur Kaltim Isran Noor Bahas Prospek IKN di Unhas, Prof Jamaluddin Jompa: Unhas Harus Terlibat!

Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor beri kuliah umum di Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, Kamis (26/1/2023).

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Sukmawati Ibrahim
FAQIH/TRIBUN-TIMUR.COM
Suasana Kuliah Umum membahas IKN di Unhas, Kamis (26/1/2023). Hadir sebagai narasumber kuliah umum Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor.    

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor beri kuliah umum di Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, Kamis (26/1/2023).

Dr H Isran Noor membahas tentang prospek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).

Ia menyebut, IKN sebagai sebuah jawaban atas permasalahan pemerataan pembangunan

Dijelaskan, pembangunan infrastruktu selama ini hanya berfokus di Pulau Jawa.

Sehingga ada kesenjangan sosial yang muncul dengan pulau di luar Jawa.

Belum lagi jika menilik dana pembangunan yang dialokasikan pemerintah tidak merata sejak tahun 2019.

"54 persen dana pembangunan infrastruktur itu ada di pulau Jawa. sedangkan sisanya dibagi-bagi, Sumatera,  Kalimantan, Sulawesi, Maluku sampai Papua," ujar Isran Noor.

Pembangunan IKN pun mendapat sorotan tajam dari pemerhati lingkungan.

Pasalnya, Kalimantan sebagai punggung hutan di Indonesia kini mulai ditandusi dengan pembangunan.

Meski begitu, Isran Noor memastikan pembangunan IKN tetap memperhatikan lingkungan.

"Saya jamin lingkungan terjaga. Karena pembangunan IKN itu di hutan produksi, bukan hutan alam. Kaltim itu mendapat kompensasi karena menjaga hutan dari world bank itu 110 juta dolar," jelas Isran Noor

"Emisi sudah diturunkan dengan nilai 32 juta ton ekuivalen karbondioksit dan diberikan kompensasi 22 juta ton. Dan di validasi kedua bisa mencapai 42 ton. Itu artinya lingkungan disana masih terawat karena masih bisa menurunkan emisi sampai 30 ton," lanjutnya.

Sementara itu, Rektor Unhas Prof Jamaluddin Jompa begitu mendukung lahirnya IKN.

Menurutnya, Unhas harus terlibat aktif dalam pembangunan IKN.

Sebagai perguruan tinggi, Prof JJ menyebut kini Unhas telah aktif dalam kajian-kajian yang mampu berkontribusi bagi IKN

"Unhas bertanggungjawab menjadi bagian memfasilitasi dalam menjawab tantangan IKN. Ini merupakan peradaban baru, harus dikawal lebih signifikan dengan pendekatan komprehensif," ujar Prof JJ.

"Unhas yang merupakan universitas terdekat, maka wajib bagi kami ikut berkontribusi dari kajian-kajian," sambungnya.

Diskusi berlangsung seru antara akademis maupun mahasiswa.

Kedua pihak saling terbuka mengeluarkan pendapat, analisis hingga pertanyaan terkait progres IKN

"Ini sudah lama didiskusikan bahkan sejak zaman Jusuf Kalla (JK), jadi kebutuhan tentang IKN itu sudah final," tutupnya

Prof JJ pun mengajak masyarakat untuk terus mendukung pembangunan IKN.

Ke depan, Unhas akan semakin aktif dalam melakukan kajian terkait IKN. (*)

 
 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved