Resesi
Ekonomi Sulsel Diprediksi Tetap Stabil dan Mampu Atasi Ancaman Resesi
Secara nasional dan lebih khusus secara regional Sulawesi Selatan (Sulsel), kondisi perekonomian akan tetap stabil dan mampu mengatasi ancaman resesi.
Penulis: Rudi Salam | Editor: Sukmawati Ibrahim
“Kinerja positif hampir dari seluruh sektor usaha dan komponen pengeluaran menguatkan optimisme ekonomi Sulawesi Selatan tetap tangguh menghadapi tren pelemahan ekonomi global,” katanya.
Pada triwulan III 2022, pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan mencapai 5,67 persen (yoy).
Meskipun tingkat pertumbuhan ekonomi Sulsel tercatat lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,72 persen (yoy), namun tren pemulihan ekonomi Sulsel secara konsisten berlanjut.
“Ini menuju target RKPD Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2022 yang diharapkan berada pada kisaran 5,98 sampai 7,6 persen,” jelas Supendi.
Surplus Necara Perdagangan Berlanjut
Dalam kesempatan itu, Supendi juga memaparkan bahwa surplus neraca perdagangan terus berlanjut mulai awal 2020 hingga akhir tahun 2022.
Per Desember 2022, ekspor tercatat sebesar USD257,69 juta, sehingga neraca perdagangan mencapai USD173,69 juta.
“Dengan demikian, surplus neraca perdagangan Sulawesi Selatan ini terus berlanjut hingga memasuki bulan ke-35, melebihi rekor surplus nasional pada angka bulan ke-31,” papar Supendi.
Secara kumulatif, hingga Januari - Desember 2022, ekspor tercatat sebesar USD2,71 miliar, tumbuh 48,97 persen yoy).
Sementara impor sebesar USD1,20 miliar sehingga surplus neraca perdagangan mencapai USD1,52 miliar. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.