Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini

Opini: Trauma

Trauma adalah hal yang sering dikaitkan dengan tekanan emosional dan psikologis yang besar, biasanya karena kejadian yang sangat disayangkan.

DOK PRIBADI
Dosen Ilmu Komunikasi Unhas, Abdul Gafar 

Oleh:
Abdul Gafar,
Pendidik di Departemen
Ilmu Komunikasi Unhas Makassar

TRIBUN-TIMUR.COM - Trauma adalah hal yang sering dikaitkan dengan tekanan emosional dan psikologis yang besar, biasanya karena kejadian yang sangat disayangkan atau pengalaman yang berkaitan dengan kekerasan.

Singkat kata, trauma ini merupakan ‘momok’ yang dapat merusak jiwa dan fisik kita jika tidak dapat mengontrol atau mengendalikannya.
Ada pengalaman buruk yang penulis alami beberapa puluh tahun lalu. Jika mengingatnya bukan memunculkan rasa takut, melainkan yang ada rasa marah, benci, muak, dan macam-macam rasa ketidakpuasan. Inilah kinerja buruk dari yang menamakan dirinya Aparat Penegak Hukum saat itu.

Cerita itu ibarat film cowboy. Di tengah malam buta yang gelap gulita, mungkin semua orang di wilayah itu sedang tertidur lelap dalam mimpi masing-masing.

Semoga saja mudah-mudahan mimpi yang enak dan menyenangkan, hehehe …..!

Tiba-tiba terdengar atap rumah penulis roboh. Setelah penulis terbangun dan mengecek suara tersebut, ternyata ada seseorang yang memanjatnya.

Melihat situasi itu, penulis lalu mengambil sebilah parang, siap-siap menghadapi jika terjadi serangan dari orang tersebut.

Di depan rumah ada beberapa orang yang berambut gondrong memakai jaket hitam sambil berteriak-teriak

“Saya polisi, mana orang itu”, katanya dengan suara keras. Orang itu mengacung-acungkan pistol di tangannya.

Rupanya orang yang mengaku polisi (ataukah oknum ?) itu sedang mengejar seseorang yang katanya melakukan pembunuhan lalu melarikan diri dari kejaran polisi.

Orang yang dikejar itu katanya terlihat memasuki pekarangan rumah penulis.

Padahal nyatanya tidak ada orang lewat di situ. Setelah terjadi dialog dengan penulis, akhirnya pulanglah oknum yang mengaku polisi itu.

Keesokan harinya, penulis bertanya-tanya ke warga yang bermukim di sekitar tempat pembunuhan terjadi. Kata warga di situ, tidak ada kasus pembunuhan.

Ternyata sang oknum ini mengejar sesuatu yang tidak ada. Hebat ya. Mengejar sesutu yang tidak ada seolah-olah ada.

Ini tindakan yang sangat tidak profesional dan membahayakan orang lain. Entah dari siapa yang menginformasikan hahwa terjadi pembunuhan di situ.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved