Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Imlek 2023

Hukum Ucapan Selamat Tahun Baru Imlek atau China Gong Xi Fa Cai, Dirayakan di Arab Saudi

Selamat tahun baru Imlek atau selamat tahun baru China, go xi fa cai. Bagaimana sih hukum ucapkan selamat tahun baru Imlek dalam Islam?

Editor: Edi Sumardi
VECTEEZY
Ilustrasi ucapan selamat tahun baru Imlek atau tahun baru China. Bagaimana hukum mengucapkannya dalam Islam? 

TRIBUN-TIMUR.COM - Selamat tahun baru Imlek atau selamat tahun baru China, go xi fa cai.

Itulah ucapan yang ramai terdengar dan terlihat dalam beberapa hari terakhir.

Ahad atau Minggu, 22 Januari 2023, merupakan Tahun Baru Imlek 2574 Kongzili dan itu artinya perayaan tahun baru ke-2574 dalam penanggalan Kongzili. 

Saat tahun baru Imlek tiba, mungkin sebagian umat Islam bertanya, bagaimana sih hukumnya mengucapkan selamat tahun baru Imlek?

Dikutip dari Sonora, hukum mengucapkan selamat Imlek dalam Islam bisa saja masih belum diketahui oleh Umat Muslim di penjuru negeri.

Tahun baru Imlek merupakan festival yang merayakan awal tahun baru pada kalender tradisional Cina lunisolar.

Imlek merupakan perayaan terpenting orang Tionghoa.

Baca juga: Kumpulan Ucapan Selamat Tahun Baru Imlek atau China, Gong Xi Fa Cai Artinya Beda, Jangan Salah!

Banyak hal yang akan dipersiapkan masyarakat Tionghoa dalam menyambut Imlek.

Salah satunya adalah mendekor rumah dengan pernak-pernik berwarna merah.

Sama halnya dengan hari besar agama lain, saat tahun baru, orang Tionghoa akan pergi ke tempat beribadah dan dilanjutkan dengan berkumpul bersama keluarga.

Imlek di Arab Saudi

Di Riyadh, Arab Saudi, warga etnis Tionghoa rupanya turut merayakan Imlek

Mereka pun bersuka cita lantaran perayaan di Boulevard World Riyadh tersebut mirip dengan  di China.

Pemerintah Arab Saudi pada tahun ini kembali mengizinkan perayaan tahun baru Imlek secara besar-besaran di negara itu.

Perayaan itu dimulai pada 14 hingga 22 Januari di paviliun China Boulevard World Riyadh.

Perayaan ini menampilkan tarian naga dan singa tradisional dengan warna merah dan kuning cerah mendominasi guna menarik keberuntungan dan rejeki di tahun baru.

Arab Saudi rupanya ingin memromosikan pertukaran dan kerja sama budaya dan seni antar kedua negara, serta untuk meningkatkan pemahaman masyarakat Saudi mengenai budaya China.

Hukum ucapkan selamat tahun baru Imlek

Lalu, bagaimana hukum mengucapkan selamat tahun baru Imlek dalam Islam?

Menjawab pertanyaan tersebut, ulama Ijma melarang kaum muslim mengucapkan selamat Imlek kepada etnis Tionghoa.

Sehingga hukum mengucapkan selamat Imlek dalam Islam adalah haram atau dilarang.

Hal ini sesuai dengan pendapat Ahkam Ahlidz Dzimmah yang artinya:

“Adapun memberi ucapan selamat terhadap syi’ar-syi’ar kekufuran yang merupakan ciri khas orang kafir hukumnya haram secara ijma’ (kata sepakat) para ulama. Semisal memberi ucapan selamat pada hari raya dan selamat atas puasa dengan mengatakan, ‘Semoga hari raya ini berkah untuk anda’, atau ucapan: “saya ucapkan selamat atas hari raya anda ini” atau semisal itu. Andaikan pengucapan tidak jatuh pada kekufuran, maka tetap saja ini adalah perkara yang diharamkan. Ucapan selamat yang demikian itu sama seperti kita mengucapkan selamat atau sujudnya seseorang kepada salib. Bahkan perbuatan ini lebih besar dosanya di sisi Allah dan lebih dibenci Allah dibanding seseorang memberi ucapan selamat kepada orang yang minum khamr, membunuh, berzina, atau ucapan selamat atas maksiat yang lainnya” (Ahkam Ahlidz Dzimmah, 1/441).

Di sisi lain, dai kondang Buya Yahya menjelaskan hukum mengucapkan selamat Imlek dalam Islam. Beliau bertanya apakah tahun baru Imlek ini berhubungan dengan agama?

"Kita lihat dulu, apakah dalam tahun baru ini ada keyakinan atau tidak. Jika ada hubungannya keyakinan masalah agama maka haramnya tingkat tinggi," ungkapnya dalam kanal YouTube Al-Bahjah.

Meski demikian, Buya Yahya menegaskan bahwa Islam tidak membedakan etnis.

Seseorang keturunan China bila beriman kepada Allah, dia akan mulia di hadapan Sang Pencipta.

"Islam tidak membedakan etnis, Jawa, Sunda, China sama di hadapan Allah. Maka kita tidak ada urusan dengan etnis. Orang China ingin merayakan tahun barunya silakan, asal tidak mengganggu umat Islam. Orang China merayakan Imlek, suka-suka dia, orang Islam tidak bisa mengganggu," jelasnya.

Ia menambahkan, dalam Islam diperbolehkan memberikan ucapan selamat kepada orang yang beda keyakinan.

"Kalau untuk mengucapkan selamat, Islam memperkenankan kita mengucapkan selamat kepada pernikahan tetangga beragama Katolik, ini urusan pribadi. Tapi kalau sudah urusan syiar ada rambu-rambunya," lanjutnya mengatakan.(*)

Baca berita terbaru dan menarik lainnya di Tribun-Timur.com via Google News atau Google Berita

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved