Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini

Artefak Demokrasi dari Pedalaman Sulawesi

Rongkong bak gadis muda yang sedang bersolek, beberapa tahun terakhir sejak jalan raya dibenahi pemerintah.

Editor: Hasriyani Latif
dok pribadi/zulfiqar
Zulfiqar Rapang mahasiswa program Magister Ilmu Politik Pascasarjana Universitas Hasanuddin, Makassar. Zulfiqar penulis rubrik Opini Tribun Timur berjudul 'Artefak Demokrasi dari Pedalaman Sulawesi'. 

Kita mesti meneladani apa yang telah dicontohkan para pendiri bangsa pada saat Indonesia baru dalam wacana. Pancasila yang menjadi falsafah bangsa bukanlah imitasi mutlak dari apa yang dikonsepsikan para ilmuwan di barat sana.

Ia adalah gagasan otentik mereka-mereka yang kemudian dikurasi bersama untuk kepentingan berbangsa.

Sepeninggal mereka, kita terlalu larut mengamplifikasi gagasan-gagasan kebangsaan yang mungkin tidak serta merta kompatibel dengan nuansa keindonesiaan.

Kita mengesampingkan bahwa ada Banua Kasiturusan dan konsep yang senada bisa saja ditemui dengan istilah yang berbeda dalam kebudayaan kita yang kaya.

Padalah kita telah membaca apa yang dikemukakan Aristoteles bahwa aturan harus melibatkan watak dan tradisi rakyat serta lingkungan mereka hidup.

Pada akhirnya, penggalian dan reinterpretasi ide-ide orisinil yang eksis dalam tradisi Nusantara, dapat menjadi mutiara keteladanan untuk mengendalikan perahu bernama Indonesia menjelajahi peradaban dunia.(*)

Sumber: Tribun Timur
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved