Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilpres 2024

Kelakuan Sandiaga Disebut Bikin Prabowo Marah hingga Keluarkan Teguran Keras, Mulai 'Lawan' Gerindra

Permintaan tersebut dinilai sebagai amarah tingkat dewa terhadap Sandiaga Uno yang bermanuver terkait calon presiden (capres).

Editor: Ansar
Kolase Tribun-timur.com
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Prabowo disebut marah besar ketiga meminta kadernya untuk keluar partai jika tak mau dengar instruksi. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto disebut marah besar ketiga meminta kadernya untuk keluar partai jika tak mau dengar instruksi.

Prabowo persilahkan kader hengkang dari partai jika merasa sudah tak cocok.

Permintaan tersebut dinilai sebagai amarah tingkat dewa terhadap Sandiaga Uno yang bermanuver terkait calon presiden (capres).

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin yakin jika teguran Prabowo mengarah pada sosok Sandiaga Uno.

Uno dinilai sudah melenceng dari perintah partai dan dianggap sudah bermanuver terkait bursa Capres 2024.

Dari teguran ini, Ujang melihat ada yang berbeda.

Biasanya, teguran selalu disampaikan oleh petinggi partai seperti Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad maupun Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani.

Akan tetapi, Prabowo kali ini mengambil kendali langsung untuk menyampaikan sentilan meski tak eksplisit mengarah pada sosok yang mengemban posisi Wakil Ketua DPP Gerindra itu.

"Kelihatannya ini marahnya Prabowo sudah tingkat dewa, biasanya kan lewat ketua hariannya, Dasco, menegur, atau menyindir Sandiaga Uno, atau lewat Ahmad Muzani sekjen-nya," kata Ujang kepada Kompas.com, Selasa (10/1/2023).

Ujang juga mengatakan, teguran tersebut memperlihatkan bahwa Prabowo ingin menyampaikan langsung dengan mempersilakan kader angkat kaki dari Gerindra seandainya tidak setuju dengan kebijakan partai maupun dirinya.

Ujang menuturkan, teguran tersebut merupakan bagian dari penegakkan disiplin terhadap kader yang dianggap sudah keluar jalur.

"Saya melihatnya sangat jelas arahnya kepada Sandiaga Uno dianggap oleh Prabowo dan Gerindra sudah melampaui batas," ujar Ujang.

Ujang menambahkan, manuver Sandiaga terjadi lantaran tiket capres dari Gerindra sudah terkunci untuk Prabowo sebagai calon tunggal yang akan diusung partai.

"Karena bagaimana pun Gerindra sudah mendukung 100 persen bahwa Prabowo capres dan itu calon tunggal, tidak ada calon lain," ungkap dia.

"Seandainya kalau ada yang bermanuver soal pencapresan, ya itu tadi, harus angkat kaki dan itu memang bagian dari penegakkan disiplin partai siapa yang tidak setuju dengn parpol ya harus keluar," imbuh dia.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved