Tribun Pinrang
Kasus Ibu dan Janin Meninggal di Dusun Buttu Batu Pinrang, Azhar Arsyad: Kejadian Berulang!
Ketua DPW PKB Sulawesi Selatan Azhar Arsyad angkat bicara soal meninggalnya ibu dan janin di Dusun Buttu Batu, Desa Kariango, Kabupaten Pinrang.
Penulis: Nining Angraeni | Editor: Muh Hasim Arfah
TRIBUN-TIMUR.COM, PINRANG - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa (DPW PKB) Sulawesi Selatan, Azhar Arsyad angkat bicara soal seorang ibu dan janin meninggal saat ditandu sejauh 7 km di Dusun Buttu Batu, Desa Kariango, Kabupaten Pinrang.
Azhar mengaku, kejadian tersebut bukanlah yang pertama kalinya terjadi di Dusun Buttu Batu.
"Ini kejadian berulang. Ini masalah serius yang harus segera disikapi dengan tindakan nyata agar tidak terulang terus," katanya, Rabu (11/1/2023).
Anggota DPRD Sulsel ini mengatakan masalah ini bukan cuma menjadi tanggungjawab Pemerintah Kabupaten Pinrang.
Tetapi juga menjadi tanggungjawab Pemerintah Provinsi Sulsel.
"Saya sudah sampaikan ke Bapak Gubernur bahwa ini menjadi tanggungjawab bersama. Ini menimpa warga Sulsel yang bermukim di desa tertinggal," tuturnya.
Ia menyampaikan, Pinrang paling banyak wilayah desa tertinggalnya.
Baca juga: Deng Ical Siap Nyaleg di DPR RI Lewat PKB, Ramaikan Pertarungan Dapil Sulsel I
Azhar menyebutkan, Negara Indonesia sudah merdeka puluhan tahun.
"Tapi, jangan sampai masih banyak warga negara yang belum menikmati kemerdekaan khususnya dalam hal mendapatkan jaminan kesehatan dan pendidikan," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang ibu hamil bernama Asmia (33), warga Dusun Buttu Batu, Desa Kariango, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, terpaksa ditandu menggunakan kain sarung menuju ke puskesmas karena hendak melahirkan, Jumat (6/1/2023) pagi
Asmia terpaksa ditandu karena akses jalan di Dusun Buttu Batu tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.
Terlebih lagi, jalanan di sana rusak dan terjal karena berada di daerah pengunungan.
Diketahui, Dusun Buttu Batu, Desa Kariango, Kecamatan Lembang, termasuk lokasi yang terpencil.
Pasalnya, akses jalanan dan fasilitas kesehatan belum ada di sana.
Baca juga: Kejutan PKB Sulsel dan Azhar Arsyad
Video yang memperlihatkan Asmia ditandu warga itu, tersebar di aplikasi WhatsApp.
Tampak warga Dusun Buttu Batu harus berjibaku menggotong Asmia dengan berbekal bambu dan kain sarung.
Warga ramai-ramai menggotong Asmia menuju Desa Bakaru.
Pasalnya, kendaraan roda empat baru bisa di akses di Desa Bakaru.
Warga yang menandu Asmia harus menempuh jalur menurun dan mendaki sepanjang tujuh kilometer untuk sampai ke Desa Bakaru atau memakan waktu tiga jam.
Sesampainya di Desa Bakaru, mobil kesehatan Desa Kariango, Kecamatan Lembang, sudah disediakan oleh Kepala Desa Kariango.
Asmia kemudian langsung dibawa menggunakan mobil kesehatan ke Puskesmas Salimbongan.
Jarak Desa Bakaru ke Puskesmas Salimbongan memakan waktu satu jam.
Kemudian Asmia dirujuk ke RSUD Lasinrang Pinrang.
Sesampainya di rumah sakit, janin Asmia dinyatakan meninggal dunia di dalam kandungan usai operasi (sesar).
Keesokan harinya, Asmia yang dirawat di ruang ICU juga dinyatakan meninggal.(*)
Laporan jurnalis Tribunpinrang.com, Nining Angreani.
Baca juga: Azhar Arsyad: Pertemuan Puan Maharani-Cak Imin Biasa Saja
Irwan Hamid Dedikasikan Plakat Adipura ke Petugas Kebersihan |
![]() |
---|
Ketua Dewan Pendidikan Pinrang Abd Aziz Komitmen Ciptakan Pendidikan Bermutu Pasca Dilantik |
![]() |
---|
Dinkes Pinrang Dirikan Posko Kesehatan di Kecamatan Mattiro Bulu dan Mattiro Sompe |
![]() |
---|
UMK Pinrang Naik Jadi Rp3,3 Juta di Tahun 2023 |
![]() |
---|
Video: Detik-detik Tenda Pengantin Roboh Diterjang Angin Puting Beliung di Sidrap |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.