Headline Tribun Timur
Dewa Anak 11 Tahun di Makassar Diculik Lalu Dibunuh Saat Jadi Juru Parkir untuk Jajan di Sekolah
Demi meringankan beban ayah dan ibunya, sepulang sekolah, Dewa, sapaannya, mencari uang dengan menjadi juru parkir di depan Indomaret, Jl Batua Raya.
Resmob Polsek Panakkukang yang turun tangan, akhirnya menemukan keberadaan bocah tersebut.
Namun, dalam kondisi tak bernyawa. Terbungkus plastik hitam dengan kaki terikat di bawah jembatan Jl Inspeksi Waduk Nipa-nipa.
Usai divisum di RS Bhayangkara, Makassar, jenazah Dewa dibawa pulang ke rumah duka untuk dimakamkan, Selasa sore.
"Baik sekali itu anak kasihan. Sopan anaknya, kalau lewat pasti menyapa. Begitu juga kalau disuruh, langsung dia lakukan. Rajin’ki," ucap salah satu tetangga Dewa, Samsiah (50).
Sepengetahuan Samsiah, Dewa lahir dan besar di rumah neneknya yang dia tinggali saat ini.
Pada umur lima tahun, Dewa ditinggal ibunya yang merantau ke Malaysia hingga saat ini.
"Ibunya di Malaysia merantau, jadi Dewa tinggal sama bapaknya di rumah neneknya," ujarnya.
"Kalau bapaknya (Dewa) itu, kadang jadi buruh bangunan, kadang juga bentor," ucap Samsiah.
Karena kondisi itu, Dewa kecil pun berusaha mencari penghasilan sendiri dengan menjadi juru parkir setiap pulang sekolah.
"Kalau pulang sekolah dia ke sana (minimarket) parkir, parkir, biasa sampai malam," tutur Samsiah.
Karmin mengakui jika putranya itu menjadi juru parkir untuk memenuhi kebutuhan jajannya di sekolah.
"Itu’mi hasil parkirnya dia pakai jajan di sekolah, kasihan," ucap Karmin.
HL Tribun Timur edisi Rabu (11/1/2023). (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.