Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Inflasi Makassar 5,81 Persen Desember 2022, Dipicu Kenaikan Bensin dan Angkutan Udara

Kota Makassar mengalami inflasi year on year (yoy) sebesar 5,81 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 114,19. 

Penulis: Siti Aminah | Editor: Ari Maryadi
Humas Pemkot Makassar
Wali Kota Makassar Danny Pomanto cek kelayakan mobil sampah 'Tangkasaki' (Humas Pemkot Makassar). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Makassar merilis data inflasi Kota Makassar pada Desember 2022.

Kota Makassar mengalami inflasi year on year (yoy) sebesar 5,81 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 114,19. 

Inflasi di Kota Makassar terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran.

Antara lain kelompok  makanan, minuman dan tembakau sebesar 5,81 persen.

Kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 3,69 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah 
tangga sebesar 2,73 persen.

Kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 5,21 persen.

Kelompok kesehatan sebesar 3,56 persen, kelompok transportasi sebesar 17,42 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan  budaya sebesar 3,23 persen.

Kelompok pendidikan sebesar 2,06 persen, kelompok  penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 4,62 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,99 persen.

Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok informasi,  komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen.

Adapun komoditas yang dominan memberikan andil sumbangan inflasi yoy pada Desember 2022 antara lain bensin, angkutan udara.

Telur ayam ras, kontrak rumah, rokok kretek filter, beras, kue kering berminyak, upah asisten rumah tangga, bawang merah, sabun detergen bubuk/cair 
dan tomat. 

Sementara komoditas yang memberikan andil deflasi yoy, antara lain cabai rawit, daging ayam ras, cabai merah, jagung manis, pisang, bayam, ikan teri, kangkung, sawi hijau, biaya administrasi transfer uang dan cumi-cumi. 

Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Makassar Danny Pomanto mengatakan, meski mengalami inflasi tetapi nilai 5,92 persen dianggap masih relatif dan tetap diatas standar nasional.

Pemicu inflasi kata Danny didominasi dari transportasi, terdiri dari bensin dan angkutan udara 

Pemkot Makassar kata Danny sedang mencari cara untuk mengendalikan inflasi tersebut.

Kendati demikian, menurutnya sulit untuk mencari formulasi kedua kelompok tersebut karana itu bukan otoritas Pemkot Makassar.

"Misalnya kita mau subsidi bensin, siapa yang mau disubsidi. Itu soalnya jangan sampai salah. Mau subsidi naik pesawat nah dimana kepentingannya, jangan sampai orang mau jalan-jalanji," ujar Danny.

Kendati demikian, inflasi tersebut juga menjadi tanda baik, artinya banyak uang yang beredar untuk kepentingan penerbangan.

Justru soal pangan mengalami deflasi, pangan di Makassar sangar terkontrol.

Karana itu Pemkot Makassar bakal memelihara harga kebutuhan pokok dan pangan agar tetap  terkendali

"Saya sudah minta Disdag untuk buka posko pasar murah di semua kontainer, saya juga minta penanaman di lorong, Dinas Ketahanan Pangan bikin pusat permintaan benih masyarakat di tiap kontainer," tegasnya.

"Kita diminta bikin posko, tapi kita sudah punya. Itulah gunanya kontainer yang orang bilang tidak ada gunanya, ini jelas sekali," sambungnya. (*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved