Anregurutta Ali Yafie
Kisah Gurutta Prof Dr KH Ali Yafie Jadi Penggemar PSM dan Fans Ramang, Aksa Mahmud Minta Didoakan
Patung Ramang dibangun di Anjungan Pantai Losari Makassar, setelah sebelumnya dibangun di gerbang Lapangan Karebosi.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Anregurutta Ali Yafie ternyata penggemar PSM Makassar. Gurutta Prof Dr KH Ali Yafie bahkan masih bisa mengenang kebiasaannya menonton aksi Ramang di Stadion Mattoanging.
"Tadi Gurutta Ali Yafie sempat cerita tentang PSM Makassar. Rupanya beliau juga penggemar Ramang," kata Aksa Mahmud via telepon usai membesuk Anregurutta Ali Yafie, Kamis (5/1/2023) pagi.
Pendiri Bosowa, M Aksa Mahmud, membesuk Anregurutta Ali Yafie di kediaman pribadi, Kompleks Menteng Residence, Bintaro Jaya, Jakarta, Kamis (5/1/2023).
M Aksa Mahmud didampingi Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Alumni DDI Mangkoso ( IADI ) KH Arham Basit.
"Pak Aksa cerita soal PSM Makassar dan ternyata gurutta adalah penggemar PSM Makassar," ujar KH Arham Basit.

Dalam silaturahmi itu, Aksa Mahmud minta didoakan oleh Gurutta Prof Dr KH Ali Yafie. Anregurutta Ali Yafie juga minta selalu didoakan.
Ramang adalah sosok melegenda di PSM Makassar, bahkan di Timnas Indonesia.
Saking melegendanya Ramang di PSM Makassar, skuad PSM Makassar dijuluki Pasukan Ramang.
Patung Ramang dibangun di Anjungan Pantai Losari Makassar, setelah sebelumnya dibangun di gerbang Lapangan Karebosi.
FIFA sebagai otoritas tertinggi sepak bola dunia mengakui Ramang sebagai sosok penting pada puncak kejayaan sepakbola Indonesia di tahun 1950-an.
Dalam Buku Ramang Macan Bola, M Dahlan Abubakar menulis sepak terjang sang legenda.
Ramang lahir pada 24 April 1924 di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Dia menghabiskan masa remaja sampai menikah pada usia 18 dan hijrah ke Makassar tahun 1945.
Di Makassar, Ramang bekerja serabutan mulai jadi tukang becak sampai kernet truk untuk menghidupi keluarganya.
Dua tahun setelah menetap di Makassar, Ramang direkrut klub Persatuan Sepakbola Induk Sulawesi (Persis) atau Coution Voetbal Bond untuk mengikuti kompetisi PSM.
Dia langsung direkrut PSM setelah mencetak tujuh dari sembilan gol kemenangan Persis atas lawannya. Nama Ramang mulai mencuat di level nasional pada 1952. Kala itu, ia dipanggil seleksi timnas menggantikan seniornya, Sunar Arland yang berhalangan karena sakit.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.