Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Unanda Palopo

Unanda Palopo Buka Prodi S2 Ilmu Pertanian

SK Izin S2 Prodi Ilmu Pertanian Unanda Palopo diserahkan oleh Ketua Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IX.

Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Hasriyani Latif
Unanda Palopo
Rektor Universitas Andi Djemma (Unanda) Palopo Annas Boceng. Unanda Palopo diperbolehkan membuka Program Pascasarjana Ilmu Pertanian (S2). 

TRIBUNPALOPO.COM, WARA - Universitas Andi Djemma (Unanda) Palopo diperbolehkan membuka Program Pascasarjana Ilmu Pertanian (S2).

Rektor Unanda Palopo Annas Bonceng mengatakan SK Izin S2 Prodi Ilmu Pertanian diserahkan oleh Ketua Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IX hari ini.

"Hari ini Kepala LLDIKTI Wilayah IX menyerahkan SK Izin S2 Prodi Ilmu Pertanian," kata Annas, Rabu (28/12/2022).

Terbitnya SK Izin S2 merupakan kabar baik sekaligus menjadi kado akhir tahun bagi alumni dan sivitas akademika Unanda Palopo

"Ini tentu kabar baik sekaligus kado akhir tahun, di penghujung akhir tahun 2022, Unanda dibolehkan membuka Program S2 Ilmu Pertanian," ujarnya.

Sejarah Unanda Palopo

Universitas Andi Djemma (Unanda) Palopo yang berstatus Perguruan Tinggi Swasta (PTS) didirikan Ikatan Profesi Dosen Kerukunan Keluarga Luwu (IPD KKL).

Bersama Pemerintah Kabupaten Luwu dibawah naungan Yayasan To Ciung Luwu berdasarkan Akta Pendirian Notaris Mestiariany Habie Nomor 59 tanggal 14 Januari 1995.

Dikutip dari laman unanda.ac.id, dijelaskan bahwa dalam kurun waktu 25 tahun, Unanda telah berkiprah dan eksis sebagai organisasi layanan jasa pendidikan.

Unanda diklaim strategis bagi masyarakat khususnya di Kota Palopo, Kabupaten Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, Tana Toraja, Toraja Utara, dan Kolaka Utara (Sulawesi Tenggara) untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang pendidikan S1.

Dikatakan sebagai pilihan strategis karena Unanda merupakan universitas pertama yang hadir di bagian utara Sulawesi Selatan.

Membuka sembilan program studi yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dengan pola belajar sambal bekerja (Student Work System).

Unanda memulai tahapan konsolidasinya dengan menggalang seluruh stakeholders demi eksistensi Unanda ke depan sebagai perguruan tinggi berbentuk universitas pertama di Tana Luwu.

Setahap demi setahap dengan penuh kepastian mampu mendobrak kemacetan dan mengejar ketertinggalan.

Keadaan fisik dan fasilitas kampus A dan kampus B (Jl Sultan Hasanuddin No 13/15) dan kampus C (Jl Tandipau), kampus D (Jl Dahlia), dan kampus E (Jl Anggrek) dan Lokasi Pengembangan (Jl Poros Palopo-Masamba Km 15 Karetan, lokasi yang dihibahkan oleh Pemerintah Kabupaten Luwu seluas 30 Ha.

Tantangan pengembangan pendidikan tinggi dimasa mendatang semakin ketat sejalan dengan pesatnya perkembangan ilmu dan teknologi.

Tuntutan terhadap kualitas sumberdaya manusia menjadi lebih kompetitif mengharuskan tenaga yang dihasilkan oleh perguruan tinggi menjadi lebih berkualitas.

Sebagai penghasil tenaga berkualitas dan memiliki kompetensi penyelenggaraan pendidikan tinggi harus mampu menjadi pendorong dan bahkan sebagai motivator pembangunan kawasan dan regional.

Dari sisi kawasan penyediaan tenaga dengan kompetensi tinggi masih belum dapat secara optimal mendukung pengembangan kawasan.

Jumlah dan sebaran secara kualitas maupun kuantitas perguruan tinggi masih belum dapat menyediakan tenaga yang dibutuhkan dalam pengembangan daerah potensi pembangunan maupun percepatan pertumbuhan ekonomi.

Sesuai rencana strategi Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia, sebagaimana dijabarkan dalam misinya.

Yaitu meningkatkan ketersediaan layanan pendidikan, memperluas keterjangkauan layanan pendidikan, meningkatkan kualitas/mutu dan relevansi layanan pendidikan, mewujudkan kesetaraan, dan menjamin kepastian memperoleh layanan pendidikan.

Strategi pencapaiannya antara lain ditetapkan melalui penyediaan dosen berkompeten untuk melaksanakan tri darma perguruan tinggi yang berkualitas dan berdaya saing.

Strategi terkait dengan perguruan tinggi adalah peningkatan kualitas pengelolaan perguruan tinggi untuk mendukung pelaksanaan Tridharma yang berdaya saing dan akuntabel.

Secara geografis, keberadaan Universitas Andi Djemma Palopo sangat strategis di jazirah pantai timur Sulawesi Selatan.

Hal ini menjadikan Universitas Andi Djemma menjadi salah satu alternatif pilihan bagi calon mahasiswa untuk melanjutkan pendidikan formal pada jenjang perguruan tinggi.

Hal tersebut sangat beralasan, disamping faktor geografis yang sangat jauh dari ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan (366 km ke arah utara Makassar).

Pilihan program studi yang dibina juga merupakan jawaban atas penyelenggaraan pendidikan tinggi dan kebutuhan jangka panjang masyarakat pengguna.

Karena dari beberapa perguruan tinggi swasta lainnya yang berada Tana Luwu dan kabupaten/kota di luar ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan serta di regional Pulau Sulawesi umumnya menyelenggarakan disiplin ilmu yang bersifat praktis dan serumpun.

Posisi geografis yang sangat strategis itu pula, didukung oleh berbagai sarana dan prasarana antara lain.

Transportasi darat, laut dan udara. Untuk menuju Kota Palopo dari berbagai daerah dapat ditempuh dengan berbagai sarana transportasi.

Baik darat (jalan provinsi), bandar udara (didukung fasilitas lapangan udara di Bandar Udara Lagaligo Bua Kabupaten Luwu, Bandar Udara Andi Djemma Masamba Kabupaten Luwu Utara serta Bandar Udara PT Inco Sorowako (Kabupaten Luwu Timur), serta pelabuhan laut/kapal feri (Pelabuhan Tanjung Ringgit Palopo dan Pelabuhan Laut Siwa Kabupaten Wajo).

Semua sarana/prasarana transportasi tersebut menjadikan Kota Palopo sebagai kota yang strategis untuk pengembangan ke depan, tidak terkecuali dimensi pendidikan, dan sumber daya alam (SDA).

Posisi yang strategis didukung oleh sumber daya alam yang potensial (pertanian, perikanan/kelautan, kehutanan, tambang dan lain sebagainya) menjadikan daerah ini perlu didukung ketersediaan tenaga terdidik dan terlatih yang dilahirkan dari perguruan tinggi berkualitas.

Nama perguruan tinggi Universitas Andi Djemma Palopo mengabadikan ketokohan Andi Djemma sebagai salah satu Pahlawan Nasional asal Tana Luwu.

Atas segala bentuk pengorbanan dan jasa tokoh pejuang kemerdekaan yang sekaligus Datu Luwu yang kharismatik terhadap bangsa dan negara, maka atas nama bangsa dan seluruh rakyat Indonesia melalui Pemerintah Republik Indonesia menganugerahkan Pahlawan Nasional kepada Andi Djemma berdasarkan Keputusan Presiden Rl No.073/TK/tahun 2002 tanggal 6 November 2002.

Atas segala bentuk pengorbanan dan jasa tokoh pejuang kharismatik/pahlawan nasional Andi Djemma sehingga oleh pendiri universitas (pengurus yayasan, pemerintah daerah dan tokoh masyarakat) diabadikan sebagai nama universitas ini yaitu Universitas Andi Djemma.

Andi Djemma dilahirkan pada tanggal 15 Januari 1901 di Palopo ibu kota Kerajaan Kedatuan Luwu.

Ada beberapa fakta sejarah dan bukti-bukti sikap demokratik yang dimiliki oleh Andi Djemma antara lain.

Dua hari setelah beliau mengetahui telah diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno Hatta pada tanggal 17 Agustus 1945 yakni tepatnya tanggal 19 Agustus 1945 Andi Djemma memerintahkan kepada seluruh rakyat di Palopo dan sekitarnya untuk menaikkan bendera merah putih.

Setelah tentara Australia tiba di Palopo bersama dengan KNIL, beberapa orang perwira tentara Australia disertai Assistet Resident Van Vonk mendatangi istana dan memerintahkan Andi Djemma untuk menurunkan bendera merah putih yang sedang berkibar di depan Istana Kerajaan Luwu dan menggantinya dengan bendera Belanda.

Dengan tenang dan tegas Andi Djemma menyatakan kepada mereka bahwa "Kalau bendera merah putih saya turunkan dan menaikkan bendera Belanda maka rakyat Luwu akan menembak saya. Sebaliknya kalau saya tetap menolak untuk menurunkan bendera merah putih dan menggantinya dengan bendera Belanda, maka tuan-tuan akan menembak saya. Dari pada rakyat yang menembak saya maka lebih baik saya persilahkan tuan-tuan menembak saya."

Hal itu membuktikan keberanian dan ketegasan tokoh Datu Luwu yang sekaligus pejuang kemerdekaan Republik Indonesia Andi Djemma sebagai seorang Demokrat yang taat pada kehendak rakyat Luwu untuk merdeka.

Pada tanggal 21 Januari 1946 Andi Djemma bersama dengan KH Muh Ramly yang mewakili umat Islam dan M Yusuf Arief mewakili para pemuda pejuang mengultimatum pasukan Australia agar dalam waktu 2x24 jam, melarang pasukan KNIL berkeliaran di Kota Palopo dan segera masuk ke tangsinya.

Bila tidak maka keamanan Kota Palopo diluar tanggung jawab pemerintah dan pemuda Republik Indonesia.

Ultimatum tersebut dikeluarkan karena sebelumnya yaitu pada tanggal 21 Januari, pasukan KNIL telah menggeledah rumah Opu Gawe, seorang tokoh bangsawan tinggi.

Oleh karena tidak menemukan senjata, maka pasukan KNIL memasuki Mesjid Bua dengan sepatu laras serta menginjak-injak Al Qur’an serta mengobrak-abrik semua sudut-sudut serta loteng masjid.

Penjaga masjid yang menegur pasukan knil supaya jangan menginjak Al Qur’an dipukuli sehingga mulutnya berdarah.

Oleh karena tentara knil tidak mengindahkan ultimatum tersebut maka Andi Djemma yang memegang komando tertinggi pasukan Luwu yang telah terbentuk dengan pimpinan M Yusuf Arief, Andi Tenriadjeng dan M Landau Daeng Mabbate, untuk menyerang pasukan knil pada tanggal 23 Januari 1946 pukul 03.00 subuh ketika batas waktu yang ditetapkan dalam ultimatum telah habis.

Walaupun pasukan Luwu tidak dilengkapi dengan senjata api seimbang dengan kekuatan pasukan knil, pasukan Luwu dengan semangat berkobar-kobar tetap bertempur.

Diperkirakan bahwa pasukan Australia telah membantu pasukan knil yang terdesak.

Perkiraan itu berdasarkan fakta bahwa tembakan terhadap Istana Datu Luwu berasal dari arah markas pasukan Australia.

Serangan itu dimulai pada jam 05.00 sampai jam 11 pagi dan kesempatan itu digunakan oleh para pemuda untuk mendesak Andi Djemma meninggalkan istana dan menyingkir.

Dikhawatirkan kalua sampai Andi Djemma ditawan, maka akan menghambat perlawanan mereka.

Pada mulanya Pajung Luwu tidak bersedia meninggalkan istananya dan bersedia mati dengan rakyat Luwu, tetapi karena desakan para pemuda, Andi Djemma yang memang demokratis mengalah pada suasana rakyat.

Sehingga meninggalkan istana dan berlayar menuju ke Cappasolo.

Oleh karena Andi Djemma sudah dapat diyakinkan untuk menyingkir, maka pasukan Luwu semakin gencar mengadakan perlawanan, sehingga pasukan knil mundur, dan minta bantuan di Makassar.

Fakta Historis

Atas berkat dan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Universitas Andi Djemma Palopo yang berstatus sebagai perguruan tinggi swasta/masyarakat (PTS/PTM), didirikan oleh Ikatan Profesi Dosen Kerukunan Keluarga Luwu (IPD-KKL) bersama Pemerintah Kabupaten Luwu di bawah naungan Yayasan To Ciung Luwu berdasarkan akta pendirian Notaris Mestiariany Habie Nomor 59 tanggal 14 Januari 1995 bermaksud merubah status dari Perguruan Tinggi Swasta/Masyarakat (PTS/PTM) menjadi Perguruan Tinggi Negeri/Pemerintah (PTN/PTP).

Universitas Andi Djemma sebagai organisasi layanan jasa pendidikan merupakan pilihan strategis bagi masyarakat khususnya di Tana Luwu (Kota Palopo, Kabupaten Luwu, Luwu Utara dan Luwu Timur), serta daerah interland sekitarnya untuk melanjutkan pendidikannya pada jenjang pendidikan SI.

Dikatakan sebagai pilihan strategis karena Universitas Andi Djemma merupakan universitas pertama yang hadir di bagian utara Sulawesi Selatan yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dengan pola belajar sambil bekerja (Studenf Work System).

Filosofi Nama Perguruan Tinggi

Perguruan tinggi ini bernama Universitas Andi Djemma dengan akronim "Unanda". Akronim ini tetap akan berlanjut apabila perguruan tinggi ini resmi dinegerikan oleh pemerintah pusat yaitu Universitas Negeri Andi Djemma.

Nama Andi Djemma adalah Datu/Raja Luwu XXXVI (Tokoh dan pejuang kharismatik asal Tanah Luwu).

Pada tanggal 6 November 2002 dinobatkan menjadi Pahlawan Nasional oleh pemerintah melalui Surat Keputusan Presiden R.I. Nomor 073/TK/Tahun 2002.

Atas segala bentuk pengorbanan dan jasa tokoh pejuang kharismatik/pahlawan nasional Andi Djemma sehingga oleh pendiri universitas (pengurus yayasan, pemerintah daerah, dan tokoh masyarakat) diabadikan sebagai nama universitas.

Secara politis, pengusulan Universitas Andi Djemma Palopo menjadi PTN merupakan tekad dan perjuangan Pemerintah Daerah se-Tana Luwu, Pembina, Pengawas serta Pengurus Yayasan To Ciung Luwu.

Serta civitas akademika Universitas Andi Djemma Palopo agar perguruan tinggi ini mampu berperan secara maksimal dan bermanfaat bagi masyarakat, bangsa, dan negara.

Selain itu, pengusulan menjadi PTN merupakan momentum untuk menjadikan Universitas Andi Djemma sebagai perguruan tinggi yang mampu memainkan peran penting dalam pengembangan masyarakat, melalui penyelenggaraan pendidikan yang bermutu tinggi.

Saat ini, hingga per tahun 2020, Unanda memiliki tujuh fakultas dan 10 program studi.

Berikut ini detail program studi atau jurusan di Unanda.

1. Fakultas Ekonomi

S1 Ekonomi Pembangunan

S1 Manajemen

2. Fakultas Hukum

S1 Ilmu Hukum

3. Fakultas Kehutanan

S1 Kehutanan

4. Fakultas Perikanan

S1 Budidaya Perairan

5. Fakultas Pertanian

S1 Agribisnis

S1 Agroteknologi

6. Fakultas Sosial Politik

S1 Ilmu Administrasi Negara

7. Fakultas Teknik

S1 Teknik Informatika

S1 Teknik Sipil

8. Pascasarjana

S2 Ilmu Pertanian.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved