Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PON 2023

Pra PON 2023, Cabor Tagih Program Hingga Desak Ketua KONI Sulsel Mundur

Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulawesi Selatan (Sulsel) belum melakukan persiapan hadapi Pra PON mendatang.

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Sukmawati Ibrahim
KASWADI/TRIBUN TIMUR
Forum Bersama (Forbes) Wartawan Olahraga Makassar dan Forum Cabor Sulsel pada dialog akhir tahun bertema Carut Marut Pengelolaan Olahraga Sulsel, di Cafe Ombak, Senin (26/12/2022). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pra Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumatera Utara (Sumut) digelar 2023.

Dijadwalkan Pra PON dilaksanakan Juni-November 2023.

Namun, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulawesi Selatan (Sulsel) belum melakukan persiapan hadapi Pra PON mendatang.

Tidak ada program kerja serta realisasi target disusun dan disampaikan kepada pengurus provinsi (Pengrov) cabang olahraga (cabor) di bawah naungannya.

Padahal KONI Sulsel di bawah kepemimpinan Yasir Machmud menargetkan Sulsel masuk lima besar PON XXI Aceh-Sumut.

Namun, justru mengabaikan persiapan Pra PON yang merupakan langkah awal cabor Sulsel untuk dapat tiket menuju event olahraga nasional empat tahunan tersebut.

Sikap KONI Sulsel ini pun disesalkan sejumlah pengurus cabor.

Mereka meminta KONI membuat program untuk hadapi Pra PON, bahkan ada yang meminta Ketua KONI Sulsel, Yasir Machmud mundur dari jabatannya.

Hal ini mencuat pada dalam Forum Bersama (Forbes) Wartawan Olahraga Makassar dan Forum Cabor Sulsel pada dialog akhir tahun bertema Carut Marut Pengelolaan Olahraga Sulsel, di Cafe Ombak pada Senin (26/12/2022).

Sekretaris Pengprov Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Sulsel, Basri menagih program KONI Sulsel hadapi Pra PON dan PON.

Sebab, di kepengurusan sebelum-sebelumnya ada program, seperti Sulsel Maju dan Sulsel Prima.

"Ini jadi permasalahan karena tidak ada programnya KONI Sulsel. Makanya kami meminta," katanya saat ditemui tribun-timur.com.

Basri mengungkapkan, ingin menggelar pemusatan latihan jangka panjang hadapi Pra PON.

Namun, harus menyesuaikan dengan program KONI. Supaya ada dasar.

"ISSi Sulsel jelas punya TC jangka panjang. Kami ada target, di Kejurnas kemarin ada medali. Cuma kita butuh program dari KONI supaya ada dasar, untuk mengkombain regulasi apa yang ada di KONI dan di Pemprov," ucapnya.

Ia tak ingin membuat sendiri program tanpa ada regulasi dari KONI. Khawatirnya akan terbentur dalam hal anggaran.

"Jangan sampai buat sendiri, KONI tidak ada dasar, kita juga bingung untuk meminta anggaran. Kami butuh banyak, tapi anggaran sesuai proposal dan regulasi program KONI," tuturnya.

Di lain pihak, Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres), FORKI Sulsel, Syahrir Siregar mendesak Ketua KONI Sulsel, Yasir Machmud mundur.

Pasalnya, KONI Sulsel saat ini mengalami berbagai masalah. Utamanya dalam mengelola manajemen olahraga.

Tak hanya itu, janji Yasir ketika dilantik tidak sesuai harapan yang ingin pengelolaan organisasi tidak tergantung dari APBD.

Janji tersebut hanya tinggal janji. Untuk berprestasi di PON mendatang dengan masuk lima besar akan sulit.

"FORKI Sulsel mengusulkan kepada delegasi jika tidak ada jalan lain untuk mencari solusi carut marut pengelolaan olahraga di Sulsel kecuali mengganti ketua KONI Sulsel," tegasnya.

Wakil Ketua KONI Sulsel, Chalik Suang menyampaikan, saran dan masukan dari cabor akan ditampung.

Lalu disampaikan kepada jajaran KONI Sulsel. Termasuk, desakan mundurnya Yasir Machmud.

Walau ia menilai, desakan mundur dalam organisasi menjadi hal biasa.

"Persoalan mundur itu sudah biasa dalam organisasi, tetapi harus jelas dasarnya. Namun, karena ini amanah dari cabor, kita akan sampaikan," ucapnya.

Chalik Suang mengklaim KONI Sulsel telah bekerja dengan baik. Meski, masih banyak belum terselesaikan.

"Ke depan tentunya kami akan cepat merespon segala masukan para cabor. Kita sadar masih harus bekerja maksimal," tandasnya. (*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved