Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Polisi Tembak Polisi

Penjelasan Ahli Filsafat Mengapa Hukuman Bharada E Bisa Lebih Ringan, Ferdy Sambo Makin Terpojok

Romo Frans Magnis-Suseno menyebut salah satu alasan Ferdy Sambo harus bertanggung jawab karena dia yang memberi perintah

Editor: Sudirman
Youtobe Tribun Timur
Guru Besar Filsafat Moral Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Romo Frans Magnis-Suseno dan Ferdy Sambo. Romo Frans Magnis menyebut Ferdy Sambo paling bertanggung jawab atas kematian Brigadir J. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Ferdy Sambo diminta harus mempertanggung jawabkan perbuatannya atas kematian Brigadir J.

Hal ini diungkapkan Guru Besar Filsafat Moral Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Romo Frans Magnis-Suseno, saat sidang di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin (26/12/2022). 

Sidang lanjutan beragendakan pemeriksaan saksi yang meringankan terdakwa Bharada Richard Eliezer alias Bharada E.

Salah satu alasan Ferdy Sambo harus bertanggung jawab karena dia yang memberi perintah.

Apalagi ada kemungkinan si penerima dalam kondisi terancam sehingga ia terpaksa melakukan penembakan terhadap Brigadir J.

Baca juga: Sudah 10 Kali Dilapor ke Polisi, Kamaruddin Tuding Anggota Ferdy Sambo Kendalikan Kelompok Lain

Ditambah dengan minimnya budaya tanggung jawab bagi si pemberi perintah.

Oleh sebab itu, disebutnya bahwa pihak penerima perintah cenderung memiliki tanggung jawab yang lebih kecil.

Terlebih ketika perintah itu diberikan dalam waktu yang singkat.

Tak hanya itu, Romo Frans juga menjelaskan adanya dua unsur yang dapat meringankan Richard dari sisi filsafat etika.

Pertama, adanya relasi kuasa dalam peristiwa penembakan terhadap Brigadir J yang dilakukan berdasarkan perintah Ferdy Sambo.

Terutama, di dalam kepolisian terdapat budaya menaati atasan.

Di mana pada peristiwa tersebut, Ferdy Sambo merupakan atasan Richard dengan pangkat dan kedudukan yang jauh lebih tinggi.

Kedua, adanya keterbatasan waktu pada saat peristiwa, sehingga Richard dianggap tak dapat mempertimbangkan dengan matang.

Keterbatasan waktu yang hanya dalam hitungan detik itu, disebut Romo Frans dapat membuat bingung Richard, antara melaksanakan perintah atau tidak.

Keterbatasan waktu yang hanya dalam hitungan detik itu, disebut Romo Frans dapat membuat bingung Richard, antara melaksanakan perintah atau tidak.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved