Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

DPRD Makassar

DPRD Makassar Launching Buku Kumpulan Profil Anggota Dewan

Buku tersebut ditulis oleh jurnalis senior Mulawarman bekerjasama dengan Sekretariat DPRD Makassar.

Penulis: Siti Aminah | Editor: Saldy Irawan
DOK PRIBADI
Penyerahan buku profil anggota dewan secara simbolis.   

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - DPRD Kota Makassar meluncurkan buku berisi kumpulan profil para wakil rakyat yang duduk di kursi legislatif.

Buku tersebut ditulis oleh jurnalis senior Mulawarman bekerjasama dengan Sekretariat DPRD Makassar.

Kisah inspiratif 50 anggota dewan di DPRD Makassar dituliskan dalam buku tersebut.

Mulai dari pimpinan dewan, Rudianto Lallo (ketua), Adi Rasyd Ali (wakil ketua) Andi Suhada Sappaile (wakil ketua) Andi Nurhaldin Halid (wakil ketua) hingga jajaran legislator lainnya.

Peluncuran buku ini dirangkaian dengan diskusi publik masalah aktual kemasyarakatan bertema Survey Kepuasan Kinerja Anggota DPRD Kota Makassar.

Agenda ini berlangsung di Hotel Claro Makassar, Jl Ap Pettarani, Senin (26/12/2022).

Mulawarman menyampaikan, alasannya menggodok buku ini untuk membuktikan kepada masyarakat bahwa mereka tidak membeli 'kucing dalam karung'.

Selama ini ada banyak suara yang terdengar bahwa mereka memilih wakil rakyat asal nyoblos saja tanpa tahu karakter dan kepiawaiannya dalam mengurus rakyat.

"Saat pileg banyak yang bilang kita beli 'kucing dalam karung', kita pilih anggota dewan sekadar nyoblos, siapa dia dan apa yang dilakukan itu tidak diketahui, itulah yang buat saya usulkan untuk menulis buku ini," katanya.

Namun pandangan tersebut terbantahkan, menurutnya sangat gampang untuk menulis buku ini karena banyak referensi terkait aktivitas, kebiasaan dan sepak terjang para legislator.

Banyaknya referensi yang didapat menunjukkan bahwa anggota dewan pilihan rakyat sudah sangat dekat dengan masyarakat.

"Waktu saya bikin buku ini saya kira sulit mendapatkan pikiran mereka (anggota dewan) ternyata gampang, artinya mereka sudah bersosialisasi sejak lama, jadi terpatahkanlah pandangan beli kucing dalam karung," ujarnya.

"Sudah terbukti bahwa masyarakat Makassar waktu pileg tidak beli kucing dalam karung karena hanya satu atau dua anggota DPRD yang saya wawancara, selebihnya saya dapat dari masyarakat, media sosial dan lainnya," sambungnya.

Ini bukan buku pertama yang dibuat kata Mulawarwan, ia juga pernah membuat buku yang sama untuk legislator di Surabaya dan DKI Jakarta.

Buku tersebut bahkan dicetak banyak dan disebarluaskan ke perpustakaan sekolah.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved