Akibat Banjir Bandang, Warga Tiga Desa di Enrekang Tuntut Ganti Rugi PLTA Bakaru Pinrang
Kepala Desa Tungka, Takbir mengatakan, berpuluh-puluh tahun lahan pertanian dan perkebunan milik mereka acap kali tenggelam akibat banjir
Penulis: Erlan Saputra | Editor: Ari Maryadi
"Dan jujur masyarakat merasa dirugikan terkait hal-hal seperti ini. Karena ini terkait dengan kehidupan pekerjaan daripada masyarakat kami sendiri," ujar dia.
Atas kerugian yang dialami warganya, Takbir mendesak pihak PLTA Bakaru untuk bertanggung jawab.
"Banyak warga yang gagal panen, ditambah sapi ternak mereka juga ikut hanyut," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Temban, Hasan Basri mengatakan, Banjir bandang juga merendam 50 hektare lahan jagung milik warganya.
Dia mengungkapkan bahwa terjadinya banjir bandang lantaran kirim air dari perusahaan PLTA Bakaru.
"Dari 7 ternak mati ditambah 6 yang hilang, itu mencapai Rp 90 juta kerugian. Sementara kerugian dari tanaman jagung di atas ratusan juta. Karena 1 hektare tanaman jagung itu mencapai Rp 20 juta," jelasnya.
Dia pun berharap agar PLTA Bakaru memberikan ganti rugi kepada para petani dan peternak yang menjadi korban imbas banjir.