Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

120 Siswa SMKN 5 Makassar Ikut Seminar Cyber Security

Acara seminar berlangsung di Aula Utama SMKN 5, Jl Sunu, Kelurahan Kalukuang, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Kamis (8/12/2022).

Penulis: Nur Rofifah Marzuki | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/NUR ROFIFAH MARZUKI
120 Siswa SMKN 5 Makassar Ikut Seminar Cyber Security, Kamis (8/12/2022). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 5 Makassar menggelar seminar cyber security yang artinya seminar keamanan siber.

Acara seminar berlangsung di Aula Utama SMKN 5, Jl Sunu, Kelurahan Kalukuang, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Kamis (8/12/2022).

Ada 120 Siswa dari jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) yang hadir dalam kegiatan ini.

Selain itu turut hadir juga Kepala Sekolah SMK 5 Makassar H Amar Bachti, Pemerhati Pendidikan Bidang Heril, Pengawas SMK 5 muliono MPd MM.

Serta Offensive Security, Nezim dan Andrean sebagai narasumber.

Kepsek Amar menuturkan tujuan kegiatan ini untuk membuka wawasan kita tentang bagaimana dunia cyber security.

"Ini bagian dari mata pelajaran, mereka hanya tau sebagian kecil tentang cyber security jadi sekarang kita datangkan narasumber yang paham dan menggeluti profesi itu," tuturnya.

Sebagai narasumber, Andrean menjelaskan kesadaran keamanan cyber sangat penting diterapkan sebagai alat kontrol untuk manusia.

"Dengan adanya keamanan cyber dapat melindungi seseorang dari serangan dunia maya," ujarnya.

Serangan dunia maya ini dapat berbentuk phishing.

Phishing dikenal sebagai praktik penipuan pengiriman email yang mengaku berasal dari perusahaan terkemuka untuk mendorong individu mengungkapkan informasi pribadi.

"Seperti pengungkapan kata sandi dan nomor kartu kredit," tutur Andrean.

Selain itu phishing dikenal memiliki kesamaan dengan rekayasa sosial.

"Rekayasa sosial diidentikkan untuk memanipulasi psikologi manusia," ujarnya.

Andrean berpesan kepada seluruh peserta jangan sesekali menyerahkan identitas diri dan kepada orang yang tidak dikenali.

Materi kedua dibawakan oleh Nezim yang menjelaskan tentang peretasan cyber.

"Jadi peretasan mengacu pada aktivitas untuk menyusup ke perangkat digital, seperti komputer, tablet ponsel cerdas, dan bahkan seluruh jaringan," tuturnya.

Ada beberapa fase peretasan dalam dunia cyber, diantaranya melalui pintu belakang, eskalasi hak istimewa, dan pengumpulan informasi layanan penilaian kerentanan eksploitasi.

Untuk penilaian kerentanan merupakan tinjauan sistematis terhadap kelemahan keamanan dalam sistem informasi.

''Kelemahan keamanan dapat dievaluasi melalui perbaikan atau mitigasi," ujarnya.

Lanjutnya Nezim menuturkan untuk profesi keamanan cyber ada beberapa bagian.

"Ada Insinyur Keamanan, Arsitek Keamanan, dan Analis Keamanan Auditor," tutupnya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved