Bocah Terseret Arus
Kronologi Penemuan Bocah Terseret Arus di Bone, Air Sungai Sempat Meluap Lagi Sulitkan Pencarian
Derasnya arus Sungai Kalero dan kondisi cuaca kurang mendukung menjadi penyebab jasad korban terseret arus lambat ditemukan.
Penulis: Noval Kurniawan | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, BONE - Seorang bocah yang terseret arus Sungai Kalero, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) akhirnya ditemukan, Selasa (6/12/2022).
Bocah tersebut ditemukan 4 kilometer dari lokasi kejadian dalam keadaan tak bernyawa.
Informasi bocah hanyut terbawa arus sungai pertama diketahui tim Search and Rescue Minggu (4/12/2022) sekitar pukul 18.15 Wita.
Dari situ tim gabungan SAR Bone kemudian terjun ke lokasi kejadian mencari bocah tersebut.
Demikian penjelasan Kepala Pos SAR Bone Febrianto Tri Setiawan ke Tribun-Timur.com.
"Hari pertama kami terima informasi pada pukul 18.15 Wita bahwa telah terjadi musibah anak terseret arus," katanya.
"Setelah kami terima informasi, kami langsung terjunkan anggota ke lokasi kejadian," lanjutnya.
Di hari pertama, tim SAR tiba di lokasi Kejadian sekitar pukul 21.00 Wita.
"Setelah anggota tiba, anggota langsung cek lokasi kejadian," ucapnya.
Namun dengan kondisi sudah larut malam dan arus semakin deras sehingga jarak pandang terbatas, pencarian bocah tersebut dilanjut keesokan pagi.
Pada hari kedua, Senin (5/12/2022) pagi, tim SAR langsung melakukan penyisiran di sekitar lokasi kejadian sekitar 5 kilometer.
Hingga pukul 17.00 Wita hari kedua pencarian hasil masih nihil.
Dari situ tim SAR gabungan beristirahat untuk persiapan pencarian di hari ketiga.
"Dan Alhamdulillah di hari ketiga korban telah ditemukan dengan jarak 4 kilometer dari lokasi kejadian. Namun dengan kondisi sudah tak bernyawa" jelasnya.
Pasca ditemukan, korban langsung dievakuasi ke rumah duka.
"Waktu penemuan korban pada pukul 06.40 Wita.
Febrianto menambahkan, terkait kendala di lapangan, derasnya arus Sungai Kalero dan kondisi cuaca kurang mendukung menjadi penyebab jasad korban terseret arus sungai lambat ditemukan.
"Karena beberapa hari ini lokasi diguyur air hujan, sehingga air Sungai Kalero meluap kembali dan menyebabkan tim SAR gabungan susah melakukan pencarian," ujarnya.(*)
