Tantowi Yahya Bahas 4 Isu Prioritas Indonesia saat G20 di Hadapan Mahasiswa Unhas
Dipandu Ketua Departemen HI Unhas Husain Abdullah, Mantan dubes RI untuk New Zealand ini membahas konferesi G20.
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Diplomat Senior Tantowi Yahya diskusi bersama puluhan mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Hasanuddin pada Selasa (29/11/2022).
Dipandu Ketua Departemen HI Unhas Husain Abdullah, Mantan Dubes RI untuk New Zealand ini membahas konferesi G20.
Tantowi Yahya mengulas perjalanan G20 beserta isu yang diangkat dalam pertemuan ini.
Diketahui, G20 merupakan forum kerjasama multilateral antara negara-negara dengan perekonomian besar di dunia.
G20 di Bali diikuti 19 negara dan Uni Eropa (EU).
Tantowi Yahya menjelaskan setiap tuan rumah G20 akan membawa isu prioritas yang dibahas.
"Setiap negara yang menjadi tuan rumah mempunyai isu prioritas untuk diperjuangkan dan diharapkan disetujui seluruh negara," jelas Tantowi Yahya
"Kemudian masuk dalam deklarasi para pemimpin atau leaders declaration," lanjutnya.
Sebagai tuan rumah, Indonesia membawa 4 isu prioritas.
Pertama, pembangunan infrastruktur kesehatan global
"Ini penting, karena kita belajar banyak dari pandemi covid. Saat itu, kita butuh waktu 1 tahun untuk bisa menghasilkan vaksin," jelas Tantowi Yahya
"Selama satu tahun itu banyak korban, karena para ahli dan dokter belum tau bagaimana mengobati," lanjutnya.
Dijelaskan, produksi vaksin pun baru hadir setelah satu tahun melanda masyarakat dunia.
Setelahnya, Tantowi Yahya menjelaskan distribusi vaksin kembali jadi permasalahan
"Distribusi pertama diperuntukkan bagi, pasti distribusi pertama bagi negara mereka sendiri. Jadi negara yang bisa bikin vaksin pasti memenuhi kebutuhannya sendiri, baru orang lain. Kemudian market tentu negara yang kaya," kata Diplomat senior ini
"Terjadi ketidakadilan dalam konteks distribusi vaksin itu," lanjutnya.
Ini pun dinilai para pemimpin dunia sebagai pelajaran berharga.
"Dalam KTT G20 ini, kita ingin negara-negara maju ini bersatu padu dalam pencarian dana untuk membangun infrastruktur kesehatan seperti rumah sakit," kata Tantowi Yahya
Sehingga ketika pandemi ada lagi, kita sudah tidak panik," sambungnya
Isu prioritas kedua yang di bawa Indonesia yakni transisi energi.
"Dunia terus berpolusi, hutan-hutan ditebangi. Kita ingin mulai beralih ke energi terbarukan dengan memanfaatkan air, sinar matahari, gas alam dan lainnya yang disebut green energi," ujar
"Kita (Indonesia) mendapatkan sekitar 20 trilius dollar yang datang dari Amerika dan negara lainnya.
Isu ketiga yakni transformasi digital.
Menurut Tantowi Yahya, digital merupakan fakta yang tidak bisa dipungkiri.
Disrupsi pun dinilai sudah mulai menggila.
"Orang-orang kita harus melek digital dan mampu menyongsong pekerjaan baru yang terkait IT. Kita sudah dapat dananya itu," Ucap pria kelahiran 26 oktober 1960 ini.
Terakhir, penanganan krisis pangan imbas perang Ukraina dengan Rusia.
Dijelaskan, Indonesia telah mendapat komitmen dari beberapa negara untuk mengatasi krisis pangan.
"Tidak semuanya berbentuk uang, tapi juga kerjasama dan capacity building," tutupnya.
Keempat isu ini pun telah masuk dalam deklarasi bersama pimpinan negara pada G20 di Bali.(*)