Teropong
Benarkah?
Orang tidak taat hukum karena sistem yang ada tidak membuat orang segan bahkan takut melakukan pelanggaran hukum.
Oleh:
Abdul Gafar
Pendidik di Departemen Ilmu Komunikasi Unhas Makassar
TRIBUN-TIMUR.COM - Kehidupan manusia di dunia ini penuh dengan dinamika.
Ada yang dinamikanya tinggi dan cepat, ada juga yang berdinamika rendah dan lambat.
Perputaran ini terus berlangsung sepanjang kehidupan manusia itu sendiri.
Tinggi dan rendah, cepat dan lambat terpengaruh dan dipengaruhi oleh sistem yang berlaku di situ dan di luar sana.
Perjalanan informasi yang mengisi keingintahuan kita berhamburan di mana-mana.
Tidak ada yang dapat menghambat ruang geraknya.
Boleh saja informasi itu bermuatan isi kebohongan atau kebenaran yang berlebih-lebihan.
Kebohongan dan kebenaran berlomba mengisi relung-relung tingkat kesadaran kita.
Tumpukan dan tembakan informasi yang bertubi-tubi dapat menghancurkan daya tahan atau imunitas kita dalam melakukan seleksi yang benar.
Berondongan informasi kebohongan yang terus-menerus dapat membuahkan kebenaran.
Sebaliknya informasi yang berisi kebenaran dapat diputarbalikkan menjadi kebohongan.
Inilah yang terjadi di negeri kita.
Buku Panduan Melawan Hasutan Kebencian terbitan Yayasan Paramadina tahun 2019 menguraikan tentang informasi yang telah diembel-embeli.