Bandara Arung Palakka Dibuka, Pengamat: Bakal Gerakkan Ekonomi Sulsel
Bandara tersebut berlokasi di Desa Mappalo Ulaweng, Kecamatan Awangpone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
Penulis: Rudi Salam | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Bandar Udara (Bandara) Arung Palakka Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan kembali akan beroperasi.
Pengamat Ekonomi dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Dr Marsuki DEA mengatakan, pembukaan bandara itu bakal menggerakkan perekonomian Sulsel.
“Bandara adalah salah satu asset straregis bagi suatu wilayah. Sehingga perannya sangat penting karena diharapkan akan dapat menggerakkan perekonomian,” kata Prof Marsuki, saat dihubungi Tribun-Timur.com, Senin (28/11/2022).
Menurutnya, pergerakan ekonomi dengan pembukaan bandara itu melalui peningkatan mobilitas penduduk dan distribusi barang dan jasa.
Pembukaan bandara tersebut, menurut Prof Marauki mampu mengatasi kemacetan transportasi, dan terutama meningkatkan konektivitas jaringan aktivitas yang lebih cepat dan efisien.
Sehingga pembukaan bandara baru tersebut jelas, dinilai akan dapat memberi manfaat besar bagi pergerakan dan kelancaran ekonomi dan bisnis yang terjadi di Sulsel, dan di Bone pada khususnya
“Selain itu, memberi citra baru bagi Sulsel tentang semakin berkembangnya moda transportasi moderen setelah adanya pengresmian sarana moda transportasi Kereta Api,” jelas Prof Marsuki.
Diketahui, Bandara Arung Palakka akan beroperasi mulai 1 Desember 2022.
Bandara tersebut berlokasi di Desa Mappalo Ulaweng, Kecamatan Awangpone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
Rencananya maskapai Susi Air akan membuka tiga rute penerbangan.
Mulai dari Makassar-Bone (PP) 5 kali seminggu dengan harga tiket Rp300 ribu.
Bone-Kendari (PP) 2 kali seminggu dengan harga tiket Rp550 ribu.
Bone-Balikpapan (PP) 2 kali seminggu dengan harga tiket Rp1,1 juta.
Penandatanganan kontrak subsidi penerbangan setiap rute itu telah dilakukan di Kantor Gubernur Sulsel, Senin (28/11/2022).
Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mengatakan pengoperasioan bandara itu akan dilakukan setelah Pemprov Sulsel memberikan subsidi tiket sebesar Rp2,5 miliar.
“Jadi ini kan arahan Pak Presiden dan Pak Menteri. Tolong diaktifkan bandaranya, karena sudah dianggarkan. Arahan Bapak Presiden itu kita tindak lanjuti dengan subsidi,” katanya.(*)