Kolom Economic Perspective
Kolom Economic Perspective: Mata Uang Tunggal ASEAN, Perlukah Dihidupkan Lagi?
Gagasan menghidupkan lagi wacana ASEAN currency union sangat relevan mengingat negara-negara ASEAN sedang mengalami fluktuasi kurs dan ancaman global
Selanjutnya, secara bertahap negara ASEAN lainnya bergabung dalam currency union sesuai dengan tingkat konvergensi indikator makroekonominya. Demikian juga dengan derajat integrasi keuangannya, dalam hal ini integrasi pasar modal yang akan berperan dalam diversifikasi portofolio internasional serta pasar uang yang memfasilitas pinjaman internasional.
Berdasarkan kriteria kemiripan tekanan dan derajat pembagian resiko antar negara ASEAN, hanya tiga negara yang memenuhi syarat membentuk mata uang tunggal, yaitu Malaysia, Thailand, dan Singapura (Rauf, 2008).
Mata uang tunggal ASEAN dapat dimulai dari sub region yang kemudian secara bertahap keanggotaannya diperluas sehingga mencakup total 10 negara ASEAN. Tahapan serupa juga pernah dijalankan oleh EU dan hingga saat ini EU terus memperluas keanggotaannya.(*)