Stadion Mattoanging
Legislator PDIP Khawatir Proyek Stadion Mattoanging Cuma Jadi Monumen
Stadion Mattoanging kebanggaan PSM Makassar itu sebelumnya telah mengalami gagal tender dengan anggaran Rp 66,2 miliar.
Penulis: Wahyudin Tamrin | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Legislator PDIP Risfayanti meminta keseriusan Pemprov Sulsel membangun Stadion Mattoanging.
Pasalnya, stadion kebanggaan PSM Makassar itu sebelumnya telah mengalami gagal tender dengan anggaran Rp 66,2 miliar.
Dengan anggaran yang dianggap minim itu saja, Stadion Mattoanging gagal dibangun.
Kemudian Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Sulawesi Selatan kembali merencanakan pembangunan stadion itu tahun 2023 dengan anggaran lebih sedikit yaitu hanya Rp 60,7 miliar.
Sehingga Risfayanti meminta keseriusan pemerintah provinsi jika benar-benar ingin membangun stadion itu.
Jangan hanya memberikan harapan kepada masyarakat bahwa ingin membangun sekadar untuk menyenangkan hati rakyat dan para wakilnya.
Sebab, kata dia, jangan sampai masyarakat terus menuntut, serta anggota dewan mendesak pembangunan.
Tetapi tidak ada action dari pihak eksekutif.
Sebagai perwakilan rakyat, Risfayanti berharap pemerintah provinsi benar-benar serius dalam membangun Stadion Mattoanging.
"Kami berharap itu. Apalagi kami bukan hanya sebagai perwakilan, kita menginginkan ada stadion yang menjadi kebanggaan kita. Home Base dari PSM yang sudah dibongkar, teranggarkan, kemudian harusnya terealisasi," katanya, Rabu (16/11/2022).
Ia juga mengingatkan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman terkait masa jabatannya yang akan berakhir September 2023.
"Harus diingat bahwa 2023 itu adalah tahun akhir dari masa pemerintahan sekarang. Jangan sampai itu jadi monumen di situ," kata Risfayanti.
"Tinggal taruh. Setelah dibongkar, selesai. Ditinggalkan begitu saja. Padahal itu ada uang rakyat di dalamnya," lanjutnya.
Selain itu, Risfayanti juga menegaskan kepada pemerintah provinsi jika tidak serius dalam membangun, sebaiknya tidak perlu dianggarkan pembangunan stadion itu untuk tahun depan.
"Kalau memang tidak bisa dilakukan, tidak bisa direalisasikan, bilang memangmi saja. Jangan sampai hanya ditaruh sekadar menyenangkan hati kita dengan niat baik mau melaksanakan. Tapi ujung-ujungnya tidak," ujarnya.(*)