Pilkades
Di Tengah Guyuran Hujan, Warga Tetap Blokade Jalan Poros Galesong
Meski hujan mengguyur, sejumlah warga tetap bertahan unjuk rasa dan menutup ruas Jalan Poros Galesong, Kabupaten Takalar
Penulis: Sayyid Zulfadli Saleh Wahab | Editor: Muh. Irham
TAKALAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Meski hujan mengguyur, sejumlah warga tetap bertahan unjuk rasa dan menutup ruas
Jalan Poros Galesong, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa (15/11/22) sore.
Penutupan jalan tersebut tepatnya di Desa Aeng Towa Kecamatan Galesong Utara.
Tampak warga menutup ruas jalan Poros Galesong dengan ranting dan batang pohon.
Pengendara motor dan mobil diarahkan untuk putar balik.
Terpantau sejumlah truk bahkan memarkir mobilnya di tepi jalan.
Penutupan jalan ini sempat memicu pengendara adu mulut dengan warga setempat.
Seperti yang dilakukan salah seorang pengendara motor yang memaksa menerobos penutupan jalan.
Akhirnya lelaki yang mengedarai motor tersebut ada mulut dengan warga.
Ia sempat turun dari motornya meminta untuk dibukakan jalan.
Akan tetapi warga tetap konsisten untuk tidak membuka penutupan jalan tersebut.
"Buka jalan, dekat ji saya mau lewat," ujar pengendara motor tersebut.
"Putar balik, putar balik," teriak warga yang melakukan unjuk rasa dan penutupan jalan.
Alhasil, pengendara motor tersebut akhirnya terpaksa putar balik dan mencari jalan alternatif lainnya.
Diketahui, unjukrasa warga ini merupakan buntut dari hasi tes tertulis calon kepala desa. Dimana sejumlah nama calon kepala desa dinyatakan tidak lolos tertulis.
Jumlah Calon Kades yang mengikuti Pilkades di Takalar sebanyak 37 orang.
Pada tahapannya, ada seleksi tambahan bagi desa peserta Pilkades serentak 2022 yang memiliki peserta lebih dari lima calon.
Seleksinya, berupa ujian tertulis yang soal-soalnya berasal dari tim Independen IPDN.
Seleksi ini berlangsung di SMPN 2 Takalar, Senin (7/11/2022).
Total yang diikutkan dalam ujian tertulis sebanyak 147 orang dari 19 desa peserta pilkades yang memiliki jumlah pendaftar calon kepala desa lebih dari 5 orang.
Panitia Pemilihan Kepala Desa (P2KD) Pilkadas Takalar beberapa waktu lalu telah memgumumkan hasil tes tertulis tersebut.
Sejumlah bakal calon kepala desa dinyatakan tidak lolos.
Akibat hasil tersebut, sejumlah pendukung bakal calon kepala desa tidak terima dengan hasil tersebut.
Sehingga mereka melakukan aksi unjuk rasa di sejumlah ruas jalan.
Diketahui juga DPRD Takalar telah melayangkan surat rekomendasi penundaan Pilkades kepada Panitia Pemilihan Kepala Desa (P2KD) Takakar.
Surat tersebut diterbitkan seusai massa aksi mengepung kantor DPRD Takalar.(*)